Selamat Datang di Blog ku..... Kalo Mau Dapet Duit Klik Banner Buat Gabung!!! Posisinya Paling Bawah ya.....

Selasa, 14 Desember 2010

PTC Neobux yang lumayan juga buat tambahan

Dikesempatan sore hari ini, ane mau coba kasih suatu PTC yang emang dibilang agak pelit ya cukup pelit. hanya dibayar $0.01. tapi kata berita2 di majalah, sapa orang amerika yang ga kenal dengan neobux. meski neobux dibayar kecil, tapi apabila punya jaringan dan ubah jadi premium bakal jadi cepet deh gan. ane ga usah panjang lebar ngebacodin deh. langsung aja.

===>daftar di ((( sini ))) ya, langkah daftarnya sama kaya PTC yang sebelumnya dah ane share<===.

Ane cuma mau berbagi, dan ngeshare apa yang ane tau. kalo berkenan dan bermanfaat,,,,,,,,,alhamdulilah banget. tapi kalo ga bermanfaat, ya tutup aja.

OKOK............
read more “PTC Neobux yang lumayan juga buat tambahan”

Senin, 13 Desember 2010

panduan dan tutorial belajar FOREX bentuk pdf

ni agan ane coba share buat panduan belajar forex...........
langsung donload aja ya gan

langsung klik di sebelah angka ya gan

1. Modul belajar forex

2. Kampus Forex

3. panduan dan tutor dasar

4. Forex dasar

5. Ilmu trading untuk forex

6. 6 pola cadlestick

7. The Dow theory

8. Panduan metatrader

sementara ini dulu ya. kalo ada ane share lagi

Credit dari agan ANDIELIU dari forum kaskus.us di sini
read more “panduan dan tutorial belajar FOREX bentuk pdf”

Sabtu, 11 Desember 2010

Menghasilkan dollar dengan FOREX

Kali ini ane mau share dan coba berdiskusi tentang FOREX.........berawal dari browsing di internet tanpa sengaja menemukan suatu trading bisnis. ya.........namanya instaforex. tanpa modal, cukup dengan posting aja kita dah dibayar $0.20. lumayan besar kan dari pada PTC yang ada???

dah deh ane gak mau panjang lebar. langsung aja............pokoknya dicoba dulu, praktekin, baru komentar!!!!!!oke gan............

step2nya......
1. buat akun forex di((( sini )))===> kalo link ga bisa coba mirrornya di((( sini ))). langsung buka real account karena kita mendapat modal bukan dari deposito, melainkan dari posting. Pada kolom pendaftaran, nomor hape yang dicantumkan diawali dengan +628 ya........

2. Setelah membuat real account, tunggu kode konfirmasi pada handphone agan.

3. berikutnya kita daftar di forum indomt5 milik forek di((( sini.))) nah......diforum ini kita bisa mendapatkan dollar dengan posting. nilai posting $0.20 /posting atau kira2 Rp. 1800 perpost.

4. kemudian klik menu registrasi di pojok kanan atas.

5. isi data2 yang dibutuhkan dengan benar dan lengkap. pilih account standar, server singapura dan marginnya 1:100

6. login menggunakan username agan pada forum mt5 dan klik my profile pada bagian pojok kanan atas.

7. setelah menu myprofile kebuka, masuk ke menu bonus for post, lalu klik tanda + pada atach account dan masukkan nomer account instaforex yang dikirim ke nomor handphone anda tadi.

8. mulailah posting pada forum yang tersedia untuk mendapatkan bonus $0,20.

9. Usahakan posting minimal 2 baris agar tidak dianggap junk.

demikian informasi yang bisa saya sampaikan. terimakasih
semoga bermanfaat, selamat berposting ria
read more “Menghasilkan dollar dengan FOREX”

Rabu, 08 Desember 2010

berburu dollar dengan aplikasi pendukung

SELAMAT ANDA BERUNTUNG TELAH MASUK KE BLOG INI

kali ini ane mau share software kecil tapi sangat bermansaat buat berburu dollar. dan ini sudah ane praktekin. 100000000000000000000000% work.

hahahahahahahahha
langsung aja ya...........tanpa basi basi lagi. (KLIK SINI DALAM KURUNG)
1. buat account di(( sini  )) , di (( sini )) dan di (( sini ))==> klik register di pojok kanan atas dan daftar terus logout
((DAFTAR SEMUANYA KRN NI SOFTWARE BISA MULTI ACCOUNT. JADI 3 ID BERJALAN SEMUA))
2. daftar akun paypal. ==> cari cara2nya dimbah google
3. download software buat ngeklik iklan yang telah dibuat secara otomatis di(( sini  ))  ato di(( sini  ))
4. nih contohnya
ini baru ane coba dan masih sedikit.....dan baru 1 hari doang gan

update



oke.........sampe disini aja ya...........
ane share apa yang ane tahu buat kita semua

NB: penggunaan klik pada software dibatasin tiap harinya. misal untuk 10bux.net hanya 47 klik saja. ga lebih, jangan memanipulasi dengan membuat account lebih dari 1 karena akan menyebabkan di banned

pada  bux3.com, cara nya agak berbeda. buka dulu situsnya, log in dengan account agan terus buka software jamunya biar bisa otomatis ngeklik.
read more “berburu dollar dengan aplikasi pendukung”

Senin, 06 Desember 2010

Kebingungan

HADOH...........KOK JADI MALES BANGET GINI BUAT POSTINGAN DI BLOG...............
read more “Kebingungan”

Jumat, 10 September 2010

ALAT KESEHATAN


2.3.1 Pengertian
           Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit menyebutkan bahwa alat kesehatan adalah instrumen,aparatus, mesin implan yang tidak mengandung obat yang digunakanuntuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankanpenyakit, merawat orang sakit, serta pemulihan kesehatan, pada manusiadan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
2.3.2      Penggolongan
                Menurut Hartono Hdw (2002), penggolongan alat kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Alat-alat kesehatan/kedokteran yang seharusnya ada di apotik.
Yang dimaksud dengan seharusnya ada di apotik adalah dikarenakan masih banyaknya resep-resep dari poliklinik, puskesmas, RSB, BKIA, penderita maupun para tenaga medis yang datang ke apotik untuk mencari alat kesehatan.

Alat-alat tersebut adalah :
Alat pembalut
Alat perawatan.
Alat-alat untuk penampungan.
Hospital wares/Utensils.
Catheters.
Jarum suntik.
Alat suntik (alat semprit).
Paratus.
Jarum bedah.
Benang bedah.
Alat untuk mengambil/memberikan cairan/darah.

b. Alat-alat kedokteran umum, yang meliputi :
Alat-alat diagnostik.
Yang dimaksud dengan alat-alat perlengkapan diagnostik adalah alat-alat yang digunakan oleh para dokter atau tenaga medis lainnya dimana dengan bantuannya dapat diketahui, ditentukan diagnosa penyakit seseorang yang diperiksanya.
Alat-alat untuk pemeriksaan, yang meliputi :
Alat-alat untuk pemeriksaan klinis.
Alat-alat untuk pemeriksaan laboratorium/farmasi.
Alat-alat umum lainnya.

c. Alat-alat bedah, yang meliputi :
Scalpel
Gunting
Forceps
Needle holders
Probes
Dilators
Retractors
Curretes
Pelvimeter
Cranioplast
Trocars

d. Alat-alat bedah tulang, yang meliputi :
Sekrup tulang (Bone Screws)
Keping lempengan/pelat (Straight Plates)
Keping lempengan/pelat menyudut (Angled Blade Plates)
Dynamic hip screw plates
Special plates
Paku dan kawat

e. Alat-alat perlengkapan di rumah sakit, yang meliputi :
Di kamar pasien
Di kamar operasi (OK)
Di kamar bersalin (VK)
Di kamar rontgen
Di kamar bayi
Di ruang ICU
Dalam ruang emergency/gawat darurat
Di ruang lain-lain

f. Hospital linen wears/pakaian perlengkapan rumah sakit.


Sedangkan penggolongan alat kesehatan menurut macam dan bentuknya adalah :
Alat-alat kecil dan yang umum, seperti jarum, semprit, alat bedah, alat THT, alat gigi, catheter, alat orthopedik, film X-ray dan lain-lain.
Alat perlengkapan rumah sakit, seperti meja operasi, autoclave, sterilizer, unit perlengkapan gigi.
Alat laboratorium, seperti alat gelas, reagens, test kit diagnostik dan lain-lain.
Alat perlengkapan radiologi/nuklir, seperti X-ray, scanner dan lain-lain.
read more “ALAT KESEHATAN”

Kamis, 03 Juni 2010

TuneUp Utilities 2010 9.0.2020.1

TuneUp Utilities 2010TuneUp Utilities 2010 9.0.2020.1 merupakan versi terbaru dari software TuneUp Utilities. Dalam versi terbaru ini (2010 9.0.2020.1), terdapat vitur Turbo Mode yang dapat anda gunakan untuk mematikan komponen - komponen yang tidak berguna atau jarang dipakai. Dengan mengaktifkan Turbo Mode maka komputer anda akan lebih efisien dan tentu lebih cepat.
TuneUp Utilities adalah sebuah program yang dapat membantu anda untuk membuat sistem operasi windows anda lebih cepat, nyaman dan aman dengan hanya melakukan beberapa kali klik saja. Dan semua perintah yang anda berikan pada sistem operasi windows, benar-benar aman. Karena, semua perubahan yang anda lakukan selalu dipantau oleh TuneUp Rescue Center dan dapat dibatalkan kapan saja.
Dalam versi ini, TuneUp Utilities 2010 9.0.2020.1 di klain lebih ringan berjalan di atas platform windows, dari windows xp, windows vista bahkan widows 7.
Dengan menggunakan software yang di bandrol dengan harga yang cukup mahal ini anda dapat dengan mudah mengoptimalkan komputer atau laptop anda, dan memperbaiki baik sistem maupun registry hanya dengan beberapa klik saja. Tuneup 2010 dibuat dengan sangat baik, sehingga memudahkan pengguna yang baru dalam menggunakan aplikasi ini. Software ini bisa dibilang salah satu software yang wajib di miliki pada PC anda.

Download TuneUp Utilities 2010 9.0.2020.1

Download KeyGen TuneUp Utilities 2010 9.0.2020.1


Artikel TuneUp Utilities 2010 9.0.2020.1 ini pertama kali ditulis oleh Drajat A Ghozali di blog Majalah Komputer Online. Artikel ini bebas untuk didistribusikan ulang untuk kepentingan non komersial selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak mengubah isi.
read more “ ”

Senin, 31 Mei 2010

PENGELOLAAN OBAT PUSKESMAS

Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup lima fungsi pokok yaitu perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan obat serta pencatatan dan pelaporan. Pengelolaan ini memerlukan pola atau tata laksana dan perangkat lunak lainnya, serta tenaga dan sarana dalam rangka pencapaian tujuan.
Tujuan dari pengelolaan obat yaitu memelihara dan meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan ekonomis di unit-unit pelayanan melalui penyediaan obat-obatan yang tepat jenis, tepat waktu, tepat jumlah serta tepat tempat.
2.4.1 Perencanaan
Proses memilih jenis dan menetapkan jumlah perkiraan kebutuhan obat di suatu unit pelayanan kesehatan atau unit kerja atau wilayah merupakan suatu perencanaan kebutuhan obat. Persiapan-persiapan yang diperlukan dalam memilih jenis dan menetapkan jumlah obat secara tepat antara lain :
1. Menetapkan tujuan dan sasaran serta metode atau prosedur pencapaian.
2. mengumpulkan dan menganalisis data
3. Evaluasi proses perencanaan
2.4.2 Pengadaan
Pengadaan adalah suatu proses untuk memperoleh obat yang dibutuhkan oleh puskesmas. Adapun maksud dan tujuan dari sistem pengadaan yang dikelola baik adalaha:
1. Mendapat obat dengan mutu tinggi
2. Memperoleh obat dengan jenis dan jumlah yang tepat
3. Optimasi pengelolaan persediaan obat melalui prosedur pengadaan yang baik
4. Menjamin pencapaian yang cepat dan tepat waktu
2.4.3 Pendistribusian
Distribusi adalah kegiatan yang menyangkut aspek-aspek penerimaan dan pengecekan, pengendalian, penyimpanan obat dalam gudang dan penyerahan termasuk penyerahan obat ke pasien.
1. Penerimaan dan pemeriksaan
merupakan suatu rangkaian dalam menerima obat-obatan baik dari pemasok maupun dari gudang obat Daerah tingkat I atau dari suartu unit pelayanann kesehatan kepada unut pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka memenuhi persanan atau permintaan obat dari unit yang bersangkutan.
2. Penyimpanan
penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan dengan cara menempatkan obat-obtan yang diterimas oada tempat yang dinilai aman. Tujuan penyimpanan obat-obatan adalah :
a. memelihara mutu obat
b. menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab.
c. Menjaga kelangsungn persediaan
d. Memudahkan pencarian dan pengawasan obat
e. Menghindari kerusakan pada kualitas obat.
Tanda-tanda perubahan mutu obat :
a. Tablet
- Adanya kerusakan berupa noda, lubang sumbing, pecah, retak atau terdapat benda-benda asing.
- Terjadi perubahan warna
b. Kapsul
- Kapsul dalam keadaan terbuka, kosong, rusak atau melekat satu dengan yang lainnya.
- Terjadi perubahan warna isis kapsul
c. Injeksi
- Larutan tidak jernih
- Adanya kebocoran pada wadah
- Terdapat partikel asing pada serbuk injeksi
Sistem penyimpanan obat
a. Sistem FIFO (First In First Out) yaitu, system penyimpanan obat dimana obat yang dating lebih awal dikeluarkan terlebih dahulu.
b. Sistem FEFO (First Expired First OUT)yaitu, sestem penyimpanan berdasarkan mesa berlakunya obat tersebut (expire date) dimana obat yang lebih awal waktu kadaluarsannya akan dikeluarkan terllebih dahulu.
c. Penyimpanan berdasarkan tingkat penggunaan obat yaitu system penyimpanan obat yang sering di gunakan diletakkan di tempat yang mudah terjangkau.
3. Penyerahan dan pengiriman
Tujuan adalah agar obat-obatan yang diserahkan baik jenis dan jumlahnya sesuai dengan dokumen yang menyertai.
4. Pengendalian persediaan
Tujuannya dalah menyediakan obat-obatan dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pada waktu yang tepat dengan cara ekonomis dan efisien.
5. Penghapusan obat
Merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka pembebasan barang atau obat-obatan milik kekayaan negara dari pertanggung jawabn berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan dari penghapusan obat adalah :
a. Menjaga keselamatan kerja dan pengotoran lingkungan.
b. Sebagai sumber dana bagi negara
c. Penghapusan pertanggung jawaban para petugas terhadap barang atau obat-ibatan yang diurus.
d. Menghindari kerugian negara akibat hancurnya barang atau obat-obatan
e. Menghindarkan pembiayaan
2.4.4 Penggunaan obat
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana obat yang terbatas di sektor pemerintah dan rasionalisasi penggunaan obat, terutama di unit-unit pelayanan puskesmas dan rumah sakit di Daerah Tingkat II maka perlu dilakukan baebagai upaya lain untuk meningkatkan mutu prekripsi dan penggunaan obat secara tepat, efektif, aman dan efisien.
Langkah-langkah penting dalam pengunaan obat :
1. Diagnosa yang tepat
2. Peresepan yang rasional, efektif, efisien dan aman
3. Pelayanan yang baik
4. Kemasan dan etiket yang baik dan sesuai
5. Memberikan informasi yang jelas dalam penggunaan obat oleh pasien
Pelayanan obat merupakan komponen dasar dari sistem logistik obat. Pelayanan tanpa adanya kebijakan rasional dan pendekatan sistematik pada waktu penyerahan obat kepada pasien maka sistem logistik obat gagal mencapai sasaran dalam menjamin tersedianya obat gagal essensial.
Pelayanan obat yang baik terdiri dari 5 kategori :
1. Memahami isi permintaan
Petugas kamar obat terlebih dahulu memeriksa permintaan (resep) sebelum meracik obat dan apabila ada keraguan tentang isi resep maka dapat ditanyakan kepada teman di apotek atau langsung bertanya pada dokter secara langsung.
2. Mencari dan mengumpulkan obat
Petugas membaca etiket masing-masing kemasan yang umumnya memuat informasi nama obat, kadar, bentuk sediaan, dan waktu kadaluarsa.
Petugas kamar obat yang terlatih baik akan membaca etiket minimal 2 kali untuk mencegah kesalahan membaca resep atau kesalahan pengembalian obat.
3. Formulasi
Obat yang tersedian kebanyakan tidak perlu diracik sehingga hanya tinggal menghitung, membagi atau mengencerkannya. Dalam menghitung jumlah obat diperlukan ketelitian. Obat racikan pada anak-anak harus sesuai dengan dosis yang diberikan dan di teliti dalam menghitung dosis. Jumlah obat yang diberikan harus sesuai dengan resep yang dituliskan dalam lembar resep.
4. Pengemasan dan pemberian etiket
Pengemasan untuk tablet dan kapsul yang bisa dipergunakan di puskesmas adalah wadah plastik. Pemberian etiket pada wadah dilakukan setelah pengemasan. Hal ini penting dilakukan karena diharapkan dengan membaca dan memahami isis etiket, pasien dapat mengerti cara menggunakan obat tertentu. Informasi yang diberikan pada etiket harus rapih, singkat tapi jelas dan jangan ada singkatan.
2.4.5 Pencatatan dan pelaporan
1. Pencatatan
Pencatatan adalah kegiatan dalam rangka penatausahaan obat-obatan secara tertib. Semua obat yang diterima, disimpan, didistribusikan maupun yang digunakan di unit pelayanan puskesmas harus dicatat.
Kegiatan ini meliputi :
a. Pencatatan penerimaan stock
Setiap obat yang diterima kemudian dicatata dalam buku stok. Stok opname ini untuk mengetahui persediaan obata digudang, dari selisish jumlah obat yang masuk dikurang jumlah obat yang keluar. Stok opname juga menginformasikan tentang obat yang telah kadaluarsa, adanya obat yang rusak diakibatkan adanya kelemahan dalam penyimpanan dan adanya persediaan yang mengendap selama 6 bulan.
b. Pencatatan, pengeluatan dan pemakaian obat
Dokumen yang memuat semua obat yang diperlukan dari gudang atau yang dipakai untuk pasien.
c. Pencatatan persediaan obat
Dokumen yang memuat sumber obat yang tersedia. Dilihat dari sisa stok dan obat yang masuk.
2. Pelaporan
Laporan pemakaian obat dilaporkan dalam bentuk Laporan Pemakaian dan Lembar Pemakaian Obat (LPLPO). Puskesmas kelurahan melaporkan hasil LPLPO setiap bulan ke puskesmas kecamatan dan puskesmas kecamatan melaporkan hasil LPLPO setiap bulan ke Sudinkes
read more “PENGELOLAAN OBAT PUSKESMAS”

Kamis, 06 Mei 2010

Masalah dalam prosos pembuatan tablet

1. Variasi bobot

Factor yang mempengaruhi variasi bobot dari suatu tablet adalah keseragaman dari ukuran dan bentuk dari granul yang dibuat dalam proses granulasi. Penyebab variasi bobot terlalu besar yaitu sifat alir granul yang jelek, terjadinya pemisahan granul karena kurang meratanya cairan pengikat pada waktu proses granulasi atau kekeringan granul yang tidak merata dan adanya perbedaan ukuran, pada penempataan dengan mesin rotary, serta adanya variasi bobot tablet juga disebabkan karena pemasangan punch bawah yang kurang tepat.

2. Penempelan ( Binding )

Kerusakan pada tablet dimana tablet menempel di dinding punch dikarenakan adanya ketidaksesuaian pada pengaturan pencetakan dan dapat juga disebabkan oleh granul yang terlalu lembab atau dapat juga disebabkan kurang atau tidak cocoknya akan penambahan suatu bahan pelincir atau anti lengket.

3. Terbelah ( Capping )

Kerusakan pada tablet dimana terbelahnya lapisan atas dan bawah tablet sebagian atau menyeluruh yang disebabkan karena granul yang terlalu kering. Hal ini dapat diatasi dengan cara menambah air pada granul lalu dikeringkan kembali . selain itu ada factor lain penyebab capping yaitu kurangnya pengikat, terlalu banyaknya fines dari granul ataupun karena bentuk tablet yang bervariasi.

4. Retak ( Cracking )

Kerusakan pada tablet dimana granul yang terlalu lembab yang dapat diatasi dengan pengeringan kembali dari granulat, ketidaksesuaian penggunaan lubrikan yang dapat diatasi dengan mengganti lubrikan, serta factor mekanik yang terjadi akibat ketidaksesuaian punch.

5. Sticking

Kerusakan pada tablet dimana ada sebagian massa tablet yang melekat pada stempel, dapat disebabkan oleh beberapa factor misalnya pengaruh dari lingkungan yang diatasi dengan mengeringkan granul atau memperbaiki kondisi udara di ruangan, penurunan titik lebur yang diperbaiki dengan perbaikan granulat sesuai komposisi, penurunan kohesi komposisi tunggal diperbaiki dengan perbaikan granulat sesuai komposisi, penurunan kohesi komposisi tunggal diperbaiki dengan menaikan tekanan sedikit demi sedikit.

6. Picking

Kerusakan pada tablet dimana terjadi penempelan sebagian kecil dari permukaan tablet, biasanya terjadi pada penundaan penyebab picking adalah granulat yang lembab, terlalu banyak fines, kurangnya bahan antiadheren, penandaan yang terlalu rapat serta punch yang permukaannya rusak.

7. Mottling

Keadaan dimana distribusi warna tablet tidak merata dengan terdapatnya bagian-bagian terang dan gelap pada permukaan yang seragam. Penyebab mottling ialah berbedanya warna obat dengan bahan penambah atau bila hasil urai obatnya berwarna yang dapat diatasi dengan pemberian zat warna dengan pencampuran yang merata dan homogen (Lacman, et al, 1994).
read more “Masalah dalam prosos pembuatan tablet”

Sabtu, 01 Mei 2010

10 persyaratan dasar CPOB ==Cara Pembuatan Obat Yang Baik==

Sepuluh persyaratan dasar CPOB:

1. Semua prosedur pembuatan obat dijabarkan dengan jelas, dikaji secara sistematis dan terbukti mampu menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan mutu dan spesifikasi yang telah di tetapkan.

2. Tahap proses yang kritis dalam pembuatan, pengawasan proses dan sarana penunjang serta perubahannya yang signifikan divalidasi.

3. Tersedia semua sarana yang diperlukan dalam CPOB

4. Prosedur dan instruksi ditulis dan dapat diterapkan secara spesifik pada sarana yang tersedia.

5. Operator memperoleh pelatihan untuk menjalankan prosedur secara benar.

6. Pencatatan dilakukan selama pembuatan yang menunjukkan bahwa semua langkah yang dipersyaratkan dalam prosedur dan instruksi.

7. Catatan pembuatan termasuk distribusi yang memungkinkan penelusuran riwayat bets secara lengkap, disimpan secara komprehensif dan dalam bentuk yang mudah di akses.

8. Penyimpanan dan distribusi obat yang dapat memperkecil risiko terhadap mutu obat.

9. Tersedia sistem penarikan kembali bets obat manapun dari peredaran.

10. Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu diinvestigasi serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan pencegahan pengulangan kembali keluhan
read more “10 persyaratan dasar CPOB ==Cara Pembuatan Obat Yang Baik==”

Metode pembuatan tablet

Secara umum tablet di buat dengan 3 cara umum, yaitu granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung (Anonim,2005).

1. Granulasi basah

Metode granulasi basah biasanya digunakan untuk zat aktif dengan jumlah besar dengan aliran yang buruk, tahan terhadap adanya air dan pemanasan. Zat berkhasiat, pengisi, dan penghancur di campur dengan baik dan homogen, lalu di basahi dengan larutan bahan pengikat, dan ditambah bahan pewarna bila perlu. Setelah itu, campur di ayak menjadi granul dan di keringkan dalam lemari pengering pada suhu 40°C – 50°C. Setelah kering, campurn di ayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang di perlukan, kemudian di tambahkan bahan pelicin dan dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet.


2. Granulasi kering.

Metode granulasi kering di gunakan untuk zat yang tidak tahan terhadap adanya air dan pemanasan serta bahan yang kompresibilitasnya kurang baik. Granulasi ini dilakukan dengan mencampurkan zat berkhasiat, pengisi dan penghancur, dan ditambahkan zar pengikat dan pelicin bila perlu agar menjadi masa serbuk yang homogen. Setelah itu massa serbuk di kempa pada tekanan tinggi menjadi tablet besar (slug) yang belum memiliki bentuk yang baik, kemudian digiling dan di ayak hingga di peroleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan. Akhirnya, granul dikempa kembali dan dicetak sesuai dengan ukuran tablet yang diinginkan. Keuntungan cara ini adalah tidak diperlukannya panas dan kelembapan dalam proses granulasi kering.

3. Kempa langsung

Pembuatan tablet dengan cara kempa langsung dilakukan apabila jumlah zat berkhasiat per tablet cukup dicetak, zat berkhasiat dapat mengalir bebas (free - flowing) dengan baik, zat berkhasiat berbentuk kristal yang dapat mengalir bebas, misalnya tablet heksamin, tablet NaCl, tablet KmnO4. (syamsuni, 2006).
read more “Metode pembuatan tablet”

Senin, 19 April 2010

Klasifikasi dan mekanisme kerja Antibiotik

Kemampuan suatu terapi antimikrobial sangat bergantung kepada obat, pejamu, dan agen penginfeksi. Namun dalam keadaan klinik hal ini sangat sulit untuk diprediksi mengingat kompleksnya interaksi yang terjadi di antara ketiganya. Namun pemilihan obat yang sesuai dengan dosis yang sepadan sangat berperan dalam menentukan keberhasilan terapi dan menghindari timbulnya resistansi agen penginfeksi.
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Literatur lain mendefinisikan antibiotik sebagai substansi yang bahkan di dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri dan fungi. Berdasarkan sifatnya (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi dua:
1. Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri.
2. Antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri.

Cara yang ditempuh oleh antibiotik dalam menekan bakteri dapat bermacam-macam, namun dengan tujuan yang sama yaitu untuk menghambat perkembangan bakteri. Oleh karena itu mekanisme kerja antibiotik dalam menghambat proses biokimia di dalam organisme dapat dijadikan dasar untuk mengklasifikasikan antibiotik sebagai berikut.
1. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Beta-laktam, Penicillin, Polypeptida, Cephalosporin, Ampicillin, Oxasilin.
a) Beta-laktam menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan pada enzim DD-transpeptidase yang memperantarai dinding peptidoglikan bakteri, sehingga dengan demikian akan melemahkan dinding sel bakteri Hal ini mengakibatkan sitolisis karena ketidakseimbangan tekanan osmotis, serta pengaktifan hidrolase dan autolysins yang mencerna dinding peptidoglikan yang sudah terbentuk sebelumnya. Namun Beta-laktam (dan Penicillin) hanya efektif terhadap bakteri gram positif, sebab keberadaan membran terluar (outer membran) yang terdapat pada bakteri gram negatif membuatnya tak mampu menembus dinding peptidoglikan
b) Penicillin meliputi natural Penicillin, Penicillin G dan Penicillin V, merupakan antibiotik bakterisidal yang menghambat sintesis dinding sel dan digunakan untuk penyakit-penyakit seperti sifilis, listeria, atau alergi bakteri gram positif/Staphilococcus/Streptococcus. Namun karena Penicillin merupakan jenis antibiotik pertama sehingga paling lama digunakan telah membawa dampak resistansi bakteri terhadap antibiotik ini. Namun demikian Penicillin tetap digunakan selain karena harganya yang murah juga produksinya yang mudah.
c) Polypeptida meliputi Bacitracin, Polymixin B dan Vancomycin. Ketiganya bersifat bakterisidal. Bacitracin dan Vancomycin sama-sama menghambat sintesis dinding sel. Bacitracin digunakan untuk bakteri gram positif, sedangkan Vancomycin digunakan untuk bakteri Staphilococcus dan Streptococcus. Adapun Polymixin B digunakan untuk bakteri gram negatif.
d) Cephalosporin (masih segolongan dengan Beta-laktam) memiliki mekanisme kerja yang hampir sama yaitu dengan menghambat sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri. Normalnya sintesis dinding sel ini diperantarai oleh PBP (Penicillin Binding Protein) yang akan berikatan dengan D-alanin-D-alanin, terutama untuk membentuk jembatan peptidoglikan. Namun keberadaan antibiotik akan membuat PBP berikatan dengannya sehingga sintesis dinding peptidoglikan menjadi terhambat
e) Ampicillin memiliki mekanisme yang sama dalam penghancuran dinding peptidoglikan, hanya saja Ampicillin mampu berpenetrasi kepada bakteri gram positif dan gram negatif. Hal ini disebabkan keberadaan gugus amino pada Ampicillin, sehingga membuatnya mampu menembus membran terluar (outer membran) pada bakteri gram negatif.
f) Penicillin jenis lain, seperti Methicillin dan Oxacillin, merupakan antibiotik bakterisidal yang digunakan untuk menghambat sintesis dinding sel bakteri. Penggunaan Methicillin dan Oxacillin biasanya untuk bakteri gram positif yang telah membentuk kekebalan (resistansi) terhadap antibiotik dari golongan Beta-laktam.
g) Antibiotik jenis inhibitor sintesis dinding sel lain memiliki spektrum sasaran yang lebih luas, yaitu Carbapenems, Imipenem, Meropenem. Ketiganya bersifat bakterisidal.

2. Antibiotik yang menghambat transkripsi dan replikasi. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Quinolone, Rifampicin, Actinomycin D, Nalidixic acid, Lincosamides, Metronidazole.
a) Quinolone merupakan antibiotik bakterisidal yang menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara masuk melalui porins dan menyerang DNA girase dan topoisomerase sehingga dengan demikian akan menghambat replikasi dan transkripsi DNA. Quinolone lazim digunakan untuk infeksi traktus urinarius.
b) Rifampicin (Rifampin) merupakan antibiotik bakterisidal yang bekerja dengan cara berikatan dengan β-subunit dari RNA polymerase sehingga menghambat transkripsi RNA dan pada akhirnya sintesis protein. Rifampicin umumnya menyerang bakteri spesies Mycobacterum.
c) Nalidixic acid merupakan antibiotik bakterisidal yang memiliki mekanisme kerja yang sama dengan Quinolone, namun Nalidixic acid banyak digunakan untuk penyakit demam tipus.
d) Lincosamides merupakan antibiotik yang berikatan pada subunit 50S dan banyak digunakan untuk bakteri gram positif, anaeroba Pseudomemranous colitis. Contoh dari golongan Lincosamides adalah Clindamycin.
e) Metronidazole merupakan antibiotik bakterisidal diaktifkan oleh anaeroba dan berefek menghambat sintesis DNA.

3. Antibiotik yang menghambat sintesis protein. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Macrolide, Aminoglycoside, Tetracycline, Chloramphenicol, Kanamycin, Oxytetracycline.
a) Macrolide, meliputi Erythromycin dan Azithromycin, menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan pada subunit 50S ribosom, sehingga dengan demikian akan menghambat translokasi peptidil tRNA yang diperlukan untuk sintesis protein. Peristiwa ini bersifat bakteriostatis, namun dalam konsentrasi tinggi hal ini dapat bersifat bakteriosidal. Macrolide biasanya menumpuk pada leukosit dan akan dihantarkan ke tempat terjadinya infeksi. Macrolide biasanya digunakan untuk Diphteria, Legionella mycoplasma, dan Haemophilus.
b) Aminoglycoside meliputi Streptomycin, Neomycin, dan Gentamycin, merupakan antibiotik bakterisidal yang berikatan dengan subunit 30S/50S sehingga menghambat sintesis protein. Namun antibiotik jenis ini hanya berpengaruh terhadap bakteri gram negatif.
c) Tetracycline merupakan antibiotik bakteriostatis yang berikatan dengan subunit ribosomal 16S-30S dan mencegah pengikatan aminoasil-tRNA dari situs A pada ribosom, sehingga dengan demikian akan menghambat translasi protein. Namun antibiotik jenis ini memiliki efek samping yaitu menyebabkan gigi menjadi berwarna dan dampaknya terhadap ginjal dan hati.
d) Chloramphenicol merupakan antibiotik bakteriostatis yang menghambat sintesis protein dan biasanya digunakan pada penyakit akibat kuman Salmonella.

4. Antibiotik yang menghambat fungsi membran sel. Contohnya antara lain Ionimycin dan Valinomycin. Ionomycin bekerja dengan meningkatkan kadar kalsium intrasel sehingga mengganggu kesetimbangan osmosis dan menyebabkan kebocoran sel.

5. Antibiotik yang menghambat bersifat antimetabolit. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Sulfa atau Sulfonamide, Trimetophrim, Azaserine.
a) Pada bakteri, Sulfonamide bekerja dengan bertindak sebagai inhibitor kompetitif terhadap enzim dihidropteroate sintetase (DHPS). Dengan dihambatnya enzim DHPS ini menyebabkan tidak terbentuknya asam tetrahidrofolat bagi bakteri. Tetrahidrofolat merupakan bentuk aktif asam folat, di mana fungsinya adalah untuk berbagai peran biologis di antaranya dalam produksi dan pemeliharaan sel serta sintesis DNA dan protein. Biasanya Sulfonamide digunakan untuk penyakit Neiserria meningitis.
b) Trimetophrim juga menghambat pembentukan DNA dan protein melalui penghambatan metabolisme, hanya mekanismenya berbeda dari Sulfonamide. Trimetophrim akan menghambat enzim dihidrofolate reduktase yang seyogyanya dibutuhkan untuk mengubah dihidrofolat (DHF) menjadi tetrahidrofolat (THF).
c) Azaserine (O-diazo-asetyl-I-serine) merupakan antibiotik yang dikenal sebagai purin-antagonis dan analog-glutamin. Azaserin mengganggu jalannya metabolisme bakteri dengan cara berikatan dengan situs yang berhubungan sintesis glutamin, sehingga mengganggu pembentukan glutamin yang merupakan salah satu asam amino dalam protein.
Yang perlu diperhatikan dalam pemberian antibiotik adalah dosis serta jenis antibiotik yang diberikan haruslah tepat. Jika antibiotik diberikan dalam jenis yang kurang efektif atau dosis yang tanggung maka yang terjadi adalah bakteri tidak akan mati melainkan mengalami mutasi atau membentuk kekebalan terhadap antibiotik tersebut
artikel ini diambil/ plagiat dari salah satu temen Apoteker ku ==>> Nasrul Aminullah 
read more “Klasifikasi dan mekanisme kerja Antibiotik”

Selasa, 13 April 2010

Bayi dan Perkembangannya

Disadur dari buku Karya : Theodor Hellbrugge dan J.H. von Wimpften 365 Hari Pertama Perkembangan Bayi Sehat (2005, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.)


Perkembangan selama kehamilan :

          Bila seorang ibu pada waktu kandungannya berumur 36 hari menderita sakit campak, bayi yang dilahirkannya mungkin menderita katarak bawaan. Bila campak itu menyerang si ibu pada umur kandungan 46 hari, maka dapat terjadi kelainan jantung. Campak yang menyerang pada usia ke-62 maka dapat menyebabkan kerusakan pada lat pendengaran bagian dalam (auris interna) yang kemudian akan menyebabkan tuli atau gangguan pendengaran.

           Musibah yang dibawa oleh obat penenang Contergan bila diminum ibu pada bulan-bulan akhir kehamilan, anak yang lahir tetap sehat. Contergan yang diminum pada umur kandungan 41 dan 44 hari, anak akan lahir tanpa kaki.

            Masa yang sangat berpengaruh pada bayi adalah ketika bayi berada pada masa embrional (waktu organ tubuh dibentuk), yang berlangsung sampai kira-kira minggu ke-10 dari umur kandungan. Sebelum akhir bulan ke-3 dari kehamilan, organ-organ anak manusia telah lengkap dibentuk. Masa janin setelah bulan ke-3 kehamilan disebut periode fetal. Pada saat ini, organ-organ akan berkembang lebih lanjut dan akan menjadi lebih besar.

              Kira-kira pada minggu ke-28 dari kehamilan, perkembangan sudah demikian jauh dan sehingga berangsur-angsur anak telah dapat hidup sendiri.

Bentuk-bentuk dasar perkembangan anak :
1.      Bentuk dasar perkembangan jaringan limfatik, yang berfungsi sebagai penahan infeksi
2.      Pertumbuhan tubuh secara menyeluruh
3.      Perkembangan organ kelamin (kemampuan seksual)
4.      Perkembangan sistem syaraf dari otak

Tahap perkembangan yang peka dan menentukan
a.       Dalam perkembangan fungsi-fungsi tubuh (jiwa, mental dan sosial) adalah tahap menentukan dalam perkembangan.
b.      Anak-anak yang terganggu pendengarannya bisa diperbaiki dan dilatih pendengarannya dengan bantuan alat dengar serta latihan Baby Audiometrie. Kesempatan ini hanya berlaku pada tahun-tahun pertama masa kanak-kanak, sampai usia 4 tahun
c.       Pendidikan berbicara pada masa kanak-kanak mempengaruhi keseluruhan kepribadiannya, jiwa, dan kecerdasan anak.
d.      Pada minggu pertama setiap harinya bayi memerlukan 6 kali waktu makan, 5 kali, dan 4 kali sehari. Di pusat perawatan penyakit anak di Munchen, ternyata bayi yang tidak mempunyai tokoh ibu secara tetap untuk waktu yang cukup lama akan mengalami kemunduran, terutama dalam perkembangan berbicara dan sosial.
e.       Tahap peka perkembangan sosial anak adalah umur 3 tahun. Jika pada tahap initidak atau kurang ada hubungan antarmanusia melalui tokoh ibu, maka gangguan perilaku bermain dan sosial sulit untuk diperbaiki.
f.        Persyaratan perkembangan sosial yang menentukan bagi anak-anak adalah adanya orang yang sama dan tetap, yang siap selama 5 sampai 6 jam sehari mencurahkan perhatian pada anak secara intensif dan juga adanya lingkungan yang tetap dan tidak berubah.
g.       Pada tahun pertama kehidupan anak, setiap pergantian orang yang mengasuhnya berarti suatu perusakan (perkembangan sosial, bicara, perilaku berprestasi).


Keterampilan-Keterampilan Bayi Pada Bulan Tertentu Dan Perilakunya Pada Tahap Tersebut

A. Bayi yang Baru Lahir
  1. Merangkak ; sikap bagian tubuh yang melengkung, mulai dari jari sampai tumit seluruh bagian badan, dan kepalanya menoleh ke samping
  2. Gerak reflek pada merayap
Bayi sehat akan menggerak-gerakkan kakinya. Bila ditelentangkan, ia berganti merentangkan kakinya dan menarik tangan ke dekat mukanya. Bila telapak kakinya ditekan, ia akan menggeserkan badannya ke depan apabila dia ditelungkupkan pada alas. Bebrapa saat dia akan mengangkat kepalanya, lalu berusaha keras menoleh ke sisi lain.
  1. Duduk ; kepalanya terletak di samping
  2. Berjalan ; ada reflek menarik jika tersentuh telapak kakinya Kakinya akan merentang (memegang) dan sebelah lagi melengkung.
  3. Memagang ; reflek jika jika telapak tangan tersentuh sesuatu, ibu jari akan mengepal dan mengenggam tangkapannya beberapa saat.
  4. Persepsi ; Bayi mengerutkan dahinya, mengejapkan matanya, dan menunjukkan gerakan kaget dengan merentangkan lengan atau malah menangis.
  5. Perilaku  sosial ; saat menyusui adalah pengalaman positif tentang adanya hubungan dengan orang lain
  6. Perkembangan berbicara dimulai dengan menangis keras-keras terhadap pengalaman yang tidak menyenangkan.

B. Bulan ke-1
  1. Kepala diangkat sebentar, paling sedikit 3 detik dalam sikap datar dan miring (menghadap ke samping).
  2. Duduk ; kepala terkulai untuk menahan berat, mengangkat kepala yang tertunduk selama 1 atau 2 detik. Latihan seperti ini tidak boleh dibiasakan karena membuat anak sulit bernapas.
  3. Berjalan ; jika anak kita tegakkan dan pegang , kedua kakinya akan reflek menegang sehingga kepalanya tegak sebentar.
  4. Memegang ; kedua tangan masih selalu dalam keadaan mengepal.
  5. Persepsi ; jika diletakkan kliningan merah di depan anak, kira-kira 20 cm, dia akan menatap kliningan itu.
  6. Perilaku sosial ; pada masa menyusui, anak merasakan perlindungan dan kasih sayang dari ibu. Anak akan merasa tenang jika digendong ibunya.
  7. Menangis ; sudah ada perbandingan suara tangis lapar atau kesakitan.

C. Bulan Ke-2
1.        Anak bisa mengangkat kepalanya dan menahannya selama 10 detik, membentuk sudut 45 derajat.
2.        Saat duduk, bayi bisa menegakkan kepalanya sekurang-kurangnya 5 menit dengan mengatur keseimbangan.
3.        Masa peralihan sehingga reflek pada kedua kaki dan gerakan melangkah menghilang.
4.        Sikap melengkung pada seluruh tubuh  bayi berkurang, kepalan tangan semakin terbuka.
5.        Persepsi ; Reaksi terhadap bunyi dan suara semakin meningkat
6.        Senyuman pertama merupakan hubungan timbal balik antara ibu-anak.
7.        Bayi mengeluarkan suara 'a' dan 'e', kadang diseliingin tambahan 'h' ('ehe' atau 'he'). Dilakukan bayi saat dia berbaring pada waktu sebelum tidur dan sesudah bangun.

D. Bulan Ke-3
  1. Kepala sudah bisa diangkat selama paling sedikit 1 menit, muka dengan alas membentuk 90 derajat.
  2. Kepala tidak lagi segera terkulai ke belakang, tetapi turut diangkat sebentar, sekurang-kurangnya pada waktu permulaan ditarik.
  3. Pada akhir 3 bulan pertama, bayi dapat menegakkan kepala paling sedikit selama 30 detik bila dia sudah didudukkan. Punggungnya melengkung karena belum bisa meluruskannya sewaktu duduk.
  4. Bila kita mengangkat sambil berdiri, dia berusaha meluruskan kedua kaki dan mengencangkannya.
  5. Jika diberi kliningan, dia akan memegangnya dan segera digenggam. Ia berusaha agar mainan itu menjadi miliknya.
  6. Jika kliningan digerakkan, bola matanya akan mengikuti gerakan tersebut.
  7. Bayi akan terenyum kepada objek yang berbentuk seperti manusia meskipun itu asing baginya.
  8. Akhir bulan ke-3, bayi mengeluarkan bunyi 'r' yang berurutan, seperti orang berkumur. Dia juga akan mengeluarkan bunyi 'e-khe', ek-khe', 'e-rhe', bila dia dibaringkan atau sedang berlega hati.

E. Bulan Ke-4
  1. Anak meninggalkan sikap bertopang pada lengan bawah, kepala, rongga dada, dan kedua lengan diangkat ke atas dan kedua kakinya terjulur lurus ke belakang, bahu ditarik ke belakang, kedua lengan ditengkukkan  dan telapak tangan terbuka.
  2. Anak turut mengangkat kepala jika didudukkan.
  3. Menahan kepala tetap tegak  meskipun badan dimiringkN
  4. Anak bermain dengan kedua tangannya, anak dapat mencapai garis tengah tubuh dengan kedua tangannya.
  5. Memasukkan mainan ke mulut, dimulai dengan meraba dengan tangan dan mulut. Anak gemar memperhatikan benda yang dipegangnya.
  6. Anak semakin sering tersenyum dan tertawa. Senyum pergaulan atau senyum sosial.
  7. Anak sering bergumam, dengan suara yang keluar 'w' atau' f', tetapi juga mirip 's' atau 'th'.

F. Bulan Ke-5
  1. Anak menggulingkan badannya dari telungkup hingga terlentang
  2. Kepala menunduk ke depan sehingga dagu hampir menyentuh dadakedua lengan dan kaki menekuk ketika ditarik untuk didudukkan.
  3. Kemampuan bertumpu dengan kedua kaki semakin berkembang. Pada usia ini, cukuplah kalau anak kita pegang dengan lembut pada ketiaknya. Biasanya anak berdiri di atas ujung jari kakinya.
  4. Bila diletakkan mainan, anak akan mengoceh  gembira saat melihat benda itu dan mengerakkan tangannya untuk menyentuh benda tersebut.
  5. Antara bulan ke-4 dan ke-6, kulit tidak lagi memerankan peranan utama dalam pengamatan. Benda-benda optis yang bergerak dapat mempesona bayi selama beberapa menit tanpa melelahkan otot matanya.
  6. Bayi mulai dapat memahami air muka dan nada suara ibunya bila berbicara.
  7. Anak tidak bertambah keterampilannya dalanm mengucapkan suatu kata.

G. Bulan Ke-6
  1. Anak bertopang dengan lengan yang ditegakkan,agak lama. Tangan sudah tidak mengepal lagi. Berat badan bertumpu pada perut dan lengan. Bila ia ingin menjangkau sesuatu di depannya, ia merentangkan tangannya untuk mencapainya dengan membuat gerakan berenang, tetapi belum bergerak maju.
  2. Kebanyakkan bayi senang jika ditarik untuk didudukkan. Bila orang tua memgang tangan si bayi, ia akan segera mengenggamnya erat. Dia sudah bisa mengatur sikap kepalanya jika didudukkan.
  3. Anak akan menjangkau mainan yang ada  dengan tepat dengan satu tangan.
  4. Anak bisa memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
  5. Bayi sudah memiliki pendengaran dan perhatian yang tajam, sehingga suara gemerisik pun akan membuat anak menoleh ke arah suara itu.
  6. Anak membedakan orang yang dikenal (tersenyum)dan tidak dikenalnya.
  7. Anak merangkaikan sukunkata yang sama berturut-turut, misal 'da-da-da'. Kadang bunyi suku kata yang sama dan berirama.

H. Bulan Ke-7
  1. Anak membalikkan badan dari terlentang hingga telungkup
  2. Bila anak dibaringkan, dia suka memegang dan memainkan kakinya.
  3. Bila dipegang oleh orang dewasa pada ketiaknya, ia lalu jongkok dan mendorong tubuhnya dengan mengencangkan pinggul, lutut, dan sendi paha hingga berdiri (gerak melonjak).
  4. Anak mampu memegang  benda dengan tepat pada kedua tangannya dan membolak-balikkan benda itu.
  5. Anak akan mencari benda yang terlepas dari tangannya.
  6. Anak suka bermain 'Ciluk-Ba'
  7. Anak mengoceh dengan keras dan nada yang berbeda.

I. Bulan Ke-8
  1. Anak bisa memutar badannya untuk bergerak maju.
  2. Anak akan memegang tangan orang tuanya lalubergantung pada jari orang tuanya, ia mengangkat badannya hingga duduk.
  3. Bayi sudah dapat duduk sendiri hingga beberapa detik setelah diangkat dan didudukkan.
  4. Jika dimiringkan, bayi akan bertopang ke samping pada tangan yang lain.
  5. Bayi masih senang melonjak-lonjak
  6. Anak sering bermain dengan benda-benda yang di balik dan ditimang-timangnnya dengan kedua tangan.
  7. Bertambah besar perhatian anak akan hal-hal yang kecil
  8. Anak takut atau menahan diri kepada orang yang tidak dikenalnya.
  9. Anak mulai memperhatikan kegiatan orang di sekitar
  10. Tertarik dengan bayangannya di cermin dengan tersenyum dan menyapa bayang tersebut.
  11. Bayi dapat berbicara dengan perlahan /berbisik.

J. Bulan Ke- 9
  1. Anak sudah bisa merayap
  2. Bayi sudah bisa duduk bebas selama 1 menit, 1/3 tubuh sebelah bawah sudah lurus.
  3. Anak akan bertopang ke depan, belakang, atau samping jika tubuhnya didorong saat ia duduk.
  4. Berdiri tegak selama beberapa detik
  5. Menjatuhkan benda-benda dengan sengaja
  6. Tertarik pada bunyi yang perlahan
  7. Bayi dapat mengambil benda yang ada dalam wadah, mampu membedakan wadah.
  8. Awal bermain' Petak Umpet'
  9. Anak mulai merangkai suku kata yang sama, "da-da", "ba-ba"

K. Bulan Ke-10
  1. Kemampuan pengamatan bayi berkembang terus, termasuk terhadap hal-hal yang kecil.
  2. Bayi lebih seksama memperhatikan orang yang ada di sekitarnya dan berusaha menirukannya.
  3. Bayisangat senang jika keinginannya diperkenankan. Ia senang mengulang hal-hal yag membuat dia dipuji.
  4. Bayi sudah bisa diajak bercakap-cakap dan menjawab pertanyaan ibu jika ibu bertanya
  5. Bayi bisa mengerti apa yang dikatakan orang lain padanya dan mencari benda atau orang yang ditanya padanya.

L. Bulan Ke-11
  1. Bayi bisa merangkak dengan 2 kaki
  2. Bayi sudah bisa duduk bebas dengan keseimbangan yang mantap
  3. Bayi sudah bisa berjalan ke samping dengan berjalan merambat pada perabot rumah tangga.
  4. Bayi berjalan bila kedua tangan dipegang
  5. Bayi sudaah bisa memegang atau memungut benda yang kecil
  6. Bayi bisa mengingat benda da bentuk benda dengan jelas dan mencari benda itu jika disembunyikan
  7. Bayi mampu mnarik benda yag diikatkan dengan tali
  8. Bayi makan sendiri dengan tangan
  9. Bayi minum dari cangkir dengan kedua tangannya
  10. Bayi sudah bisa mengerti kata 'larangan'
  11. Bayi bisa mengungkapkan suku kata pertama yang mempunyai arti
read more “Bayi dan Perkembangannya”

Senin, 12 April 2010

Beredar di publik foto seksi mirip cathy sharon

Ga Sengaja blog walking, ehhh ada berita yg seru nehh.............

Beberapa waktu lalu, foto seksi artis Cathy Sharon yang mengenakan bikini sempat beredar di sebuah forum internet. Saat dikonfirmasi, ia pun santai menanggapinya dan mengaku badannya tidak sebagus seperti milik model di foto itu.


“Itu bukan saya kok, badan saya tidak sebagus itu,” ujar perempuan kelahiran 2 Agustus 1982 itu saat berbincang dengan detikhot lewat telepon, Minggu (4/4/2010).


Cathy mengungkapkan foto tersebut hanya sebuah rekayasa digital. Menurutnya, dengan teknologi yang ada seperti saat ini, setiap orang pasti mampu melakukan hal itu.


Di salah satu foto tersebut, model yang ternyata bukan Cathy itu berpose dengan bra dan celana dalam berwarna putih dengan latar belakang merah. Sementara foto satunya lagi, model itu pun terlihat seksi dengan lingerie ungu.


Namun, bintang ‘Bangku Kosong’ itu mengaku kaget ketika foto tersebut sudah dimuat di media. Ia pun langsung membantahnya lewat akun Twitter pribadinya.


Akhirnya, Cathy pun memutuskan untuk tidak terlalu mengambil pusing soal masalah ini. “Teman-teman saya atau yang dekat sama saya juga pasti tahu bahwa di foto bukan saya,” jelasnya


info dari sini
read more “Beredar di publik foto seksi mirip cathy sharon”

Kamis, 08 April 2010

Manajemen Obat di Rumah Sakit

A. Pengertian Obat
Dalam Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Bab I pasal 1 tidak disebutkan mengenai pengertian obat, tetapi pengertian tentang sediaan farmasi. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43/Menkes/SK/II/1988 tentang Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB), obat adalah tiap bahan atau campuran bahan yang dibuat, ditawarkan untuk dibuat, ditawarkan untuk dijual atau disajikan untuk digunakan dalam pengobatan, peredaran, pencegahan atau diagnosa suatu penyakit, suatu kelainan fisik atau gejala-gejalanya pada manusia atau hewan, atau dalam pemulihan, perbaikan atau pengubahan fungsi organis pada manusia atau hewan.
Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat, antara lain :
1.    Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil, supositoria, atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain.
2.    Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
3.    Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya.
4.    Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa, profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau, yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional.
5.    Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes). PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

B.   Dasar Kebijakan Umum Obat
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) telah disebutkan bahwa Subsistem obat dan perbekalan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang menjamin ketersediaan, pemerataan serta mutu obat dan perbekalan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung dalam rangka tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Tujuan dari subsistem obat dan perbekalan kesehatan adalah tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat, serta terjangkau oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Subsistem obat dan perbekalan kesehatan terdiri dari tiga unsur utama yakni jaminan ketersediaan, jaminan pemerataan serta jaminan mutu obat dan perbekalan kesehatan. Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan jenis dan jumlah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jaminan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya penyebaran obat dan perbekalan kesehatan secara merata dan berkesinambungan sehingga mudah diperoleh dan terjangkau oleh masyarakat. Jaminan mutu obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya menjamin khasiat, keamanan serta keabsahan obat dan perbekalan kesehatan sejak dari produksi hingga pemanfaatannya. Ketiga unsur utama tersebut, yakni jaminan ketersediaan, jaminan pemerataan serta jaminan mutu obat dan perbekalan kesehatan, bersinergi dan ditunjang dengan teknologi, tenaga pengelola serta penatalaksanaan obat dan perbekalan kesehatan.
Penyelenggaraan subsistem obat dan perbekalan kesehatan mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.    Obat dan perbekalan kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sosial, sehingga tidak boleh diperlakukan sebagai komoditas ekonomi semata.
2.    Obat dan perbekalan kesehatan sebagai barang publik harus dijamin ketersediaan dan keterjangkauannya, sehingga penetapan harganya dikendalikan oleh pemerintah dan tidak sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar.
3.    Obat dan Perbekalan Kesehatan tidak dipromosikan secara berlebihan dan menyesatkan.
4.    Peredaran serta pemanfaatan obat dan perbekalan kesehatan tidak boleh bertentangan dengan hukum, etika dan moral.
5.    Penyediaan obat mengutamakan obat esensial generik bermutu yang didukung oleh pengembangan industri bahan baku yang berbasis pada keanekaragaman sumberdaya alam.
6.    Penyediaan perbekalan kesehatan diselenggarakan melalui optimalisasi industri nasional dengan memperhatikan keragaman produk dan keunggulan daya saing.
7.    Pengadaan dan pelayanan obat di rumah sakit disesuaikan dengan standar formularium obat rumah sakit, sedangkan di sarana kesehatan lain mengacu kepada Daftar Obat Esensial Nasional.
8.    Pelayanan obat dan perbekalan kesehatan diselenggarakan secara rasional dengan memperhatikan aspek mutu, manfaat, harga, kemudahan diakses serta keamanan bagi masyarakat dan lingkungannya.
9.    Pengembangan dan peningkatan obat tradisional ditujukan agar diperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun digunakan dalam pelayanan kesehatan formal.
10.  Pengamanan obat dan perbekalan kesehatan diselenggarakan mulai dari tahap produksi, distribusi dan pemanfaatan yang mencakup mutu, manfaat, keamanan dan keterjangkauan.
11.  Kebijaksanaan Obat Nasional ditetapkan oleh pemerintah bersama pihak terkait lainnya.
Bentuk pokok subsistem obat dan perbekalan kesehatan antara lain:
1.    Perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan secara nasional diselenggarakan oleh pemerintah bersama pihak terkait.
2.    Perencanaan obat merujuk pada Daftar Obat Esensial Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah bekerja sama dengan organisasi profesi dan pihak terkait lainnya.
3.    Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan diutamakan melalui optimalisasi industri nasional.
4.    Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan oleh pembangunan kesehatan dan secara ekonomis belum diminati swasta menjadi tanggung jawab pemerintah.
5.    Pengadaan dan produksi bahan baku obat difasilitasi oleh pemerintah.
6.    Pengadaan dan pelayanan obat di rumah sakit didasarkan pada formularium yang ditetapkan oleh PFT rumah sakit.
7.    Jaminan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.
8.    Pendistribusian obat diselenggarakan melalui pedagang besar farmasi.
9.    Pelayanan obat dengan resep dokter kepada masyarakat diselenggarakan melalui apotek, sedangkan pelayanan obat bebas diselenggarakan melalui apotek, toko obat dan tempat-tempat yang layak lainnya, dengan memperhatikan fungsi sosial.
10.  Dalam keadaan tertentu, dimana tidak terdapat pelayanan apotek, dokter dapat memberikan pelayanan obat secara langsung kepada masyarakat.
11.  Pelayanan obat di apotek harus diikuti dengan penyuluhan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab apoteker.
12.  Pendistribusian, pelayanan dan pemanfaatan perbekalan kesehatan harus memperhatikan fungsi sosial.
13.  Jaminan mutu obat dan perbekalan kesehatan
14.  Pengawasan mutu produk obat dan perbekalan kesehatan dalam peredaran dilakukan oleh industri yang bersangkutan, pemerintah, organisasi profesi dan masyarakat.
15.  Pengawasan distribusi obat dan perbekalan kesehatan dilakukan oleh pemerintah, kalangan pengusaha, organisasi profesi dan masyarakat.
16.  Pengamatan efek samping obat dilakukan oleh pemerintah, bersama dengan kalangan pengusaha, organisasi profesi dan masyarakat.
17.  Pengawasan promosi serta pemanfaatan obat dan perbekalan kesehatan dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan kalangan pengusaha, organisasi profesi dan masyarakat.
18.  Pengendalian harga obat dan perbekalan kesehatan dilakukan oleh pemerintah bersama pihak terkait.
19.  Pengawasan produksi, distribusi dan penggunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya dilakukan oleh pemerintah secara lintas sektor, organisasi profesi dan masyarakat.
20.  Pengawasan produksi, distribusi dan pemanfaatan obat tradisional dilakukan oleh pemerintah secara lintas sektor, organisasi profesi dan masyarakat.
Selain SKN di Indonesia juga terdapat Kebijakan Obat Nasional (KONAS) yang digunakan sebagai landasan, arah, dan pedoman dalam pembangunan di bidang obat. Tujuannya menjamin:
1.    Ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial.
2.    Keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta melindungi masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat.
3.    Penggunaan obat yang rasional.
Strategi untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat esensial, yaitu;
1.    Perlu sistem pembiayaan obat berkelanjutan, baik sektor publik maupun sektor swasta.
2.    Rasionalisasi harga obat dan pemanfaatan obat generik.
3.    Penerapan sistem pengadaan dalam jumlah besar atau pengadaan bersama di sektor publik.
4.    Penyiapan peraturan yang tepat untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat.
5.    Memanfaatkan skema TRIPs seperti Lisensi Wajib, Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah dan parallel import.
Strategi untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu obat beredar, serta perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat, yaitu:
1.    Penilaian keamanan, khasiat dan mutu melalui proses pendaftaran.
2.    Adanya dasar hukum dan penegakan hukum secara konsisten, dengan efek jera yang tinggi untuk setiap pelanggaran.
3.    Penyempurnaan standar sarana produksi, sarana distribusi dan sarana pelayanan obat.
4.    Pemberdayaan masyarakat melaui penyediaan dan peyebaran informasi terpercaya, untuk menghindarkan dari penggunaan yang tidak memenuhi standar dan penyalahgunaan obat.
5.    Penyempurnaan dan pengembangan berbagai standar dan pedoman.
Strategi untuk menjamin penggunaan obat yang rasional, yaitu:
1.     Penerapan penggunaan DOEN dalam setiap upaya pelayanan kesehatan.
2.     Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui analisis biaya efektif dengan biaya manfaat pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan kesehatan.
3.     Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik (pharmaceutical care),  perubahan dari product oriented ke patient oriented.
4.     Pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).

C.   Manajemen Obat
Manajemen obat di rumah sakit merupakan salah satu unsur penting dalam fungsi manajerial rumah sakit secara keseluruhan, karena ketidak efisienan akan memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis maupun secara ekonomis. Tujuan manajemen obat di rumah sakit adalah agar obat yang diperlukan tersedia setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup, mutu yang terjamin dan harga yang terjangkau untuk mendukung pelayanan yang bermutu
Manajemen obat merupakan serangkaian kegiatan kompleks yang merupakan suatu siklus yang saling terkait, pada dasarnya terdiri dari 4 fungsi dasar yaitu seleksi dan perencanaan, pengadaan, distribusi serta  penggunaan.
Dalam sistem manajemen obat, masing-masing fungsi utama terbangun berdasarkan fungsi sebelumnya dan menentukan fungsi selanjutnya. Seleksi seharusnya didasarkan pada pengalaman aktual terhadap kebutuhan untuk melakukan pelayanan kesehatan dan obat yang digunakan, perencanaan dan pengadaan memerlukan keputusan seleksi dan seterusnya. Siklus manajemen obat didukung oleh faktor-faktor pendukung manajemen (management support) yang meliputi organisasi, keuangan atau finansial, sumber daya manusia (SDM), dan sistem informasi manajemen (SIM). Setiap tahap siklus manjemen obat yang baik harus didukung oleh keempat faktor tersebut sehingga pengelolaan obat dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Siklus pengelolaan obat tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada dasarnya, manajemen obat di rumah sakit adalah bagaimana cara mengelola tahap-tahap dan kegiatan tersebut agar dapat berjalan dengan baik dan saling mengisi sehingga dapat tercapai tujuan pengelolaan obat yang efektif dan efisien agar obat yang diperlukan oleh dokter selalu tersedia setiap saat dibutuhkan dalam jumlah cukup dan mutu terjamin untuk mendukung pelayanan yang bermutu
Manajemen obat di rumah sakit dilakukan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Berkaitan dengan pengelolaan obat di rumah sakit, Departemen Kesehatan RI melalui SK No. 85/Menkes/Per/1989, menetapkan bahwa untuk membantu pengelolaan obat di rumah sakit perlu adanya Panitia Farmasi dan Terapi,Formularium dan Pedoman Pengobatan.
Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara para staf medis dengan staf farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasi yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari Farmasi Rumah Sakit, serta tenaga kesehatan lainnya
Formularium dapat diartikan sebagai daftar produk obat yang digunakan untuk tata laksana suatu perawatan kesehatan tertentu, berisi kesimpulan atau ringkasan mengenai obat. Formularium merupakan referensi yang berisi informasi yang selektif dan relevan untuk dokter penulis resep, penyedia/peracik obat dan petugas kesehatan lainnya.5
Pedoman pengobatan yaitu standar pelayanan medis yang merupakan standar pelayanan rumah sakit yang telah dibakukan bertujuan mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal, melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan.
         
                  Pengelolaan obat berhubungan erat dengan anggaran dan belanja rumah sakit. Mengenai biaya obat, menurut Andayaningsih, biaya obat sebesar 40% dari total biaya kesehatan. Menurut Depkes RI secara nasional biaya obat sebesar 40%-50% dari jumlah operasional pelayanan kesehatan. Mengingat begitu pentingnya dana dan kedudukan obat bagi rumah sakit, maka pengelolaannya harus dilakukan secara efektif dan efisien sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pasien dan rumah sakit.Pengelolaan tersebut meliputi seleksi dan perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi dan penggunaan
read more “Manajemen Obat di Rumah Sakit”