Selamat Datang di Blog ku..... Kalo Mau Dapet Duit Klik Banner Buat Gabung!!! Posisinya Paling Bawah ya.....

Minggu, 28 Maret 2010

Cara seorang Hacker Mencuri Data Kartu Kredit/ Debit

Hacker.........

terdengar seperti seorang penjahat di dunia maya. tapi tidak semua hacker bertopi hitam (istilahnya). ada seorang hacker yang bertopi putih yang mempunyai niat baik antar sesama. Ni salah satu cara seorang hacker mencuri data kartu kredit/ debit account rekening bank kita untuk diperas abis isinya.

==========WASPADA==========

Mungkin sekarang lagi marak-maraknya pencurian uang lewat ATM,  tapi artikel ini tidak ditujukan untuk mengajari anda gimana mencuri data kartu kredit, tapi kami ingin memberitahu anda supaya di kemudian hari anda bisa terhindari dari kejahatan pencurian data kartu kredit. Istilah kejahatan kartu kredit yang biasa di istilahkan “carding” sejak adanya internet meningkat ratusan persen. Ironisnya Indonesia masuk dalam jajaran top 10 (sempat di peringkat pertama) sehingga kartu kredit terbitan Bank-Bank Indonesia ditolak ketikabelanja online di situs luar negeri.
Hal ini juga pernah di alami oleh penulis yang ingin berlangganan majalah game luar negeri dengan pembayaran online lewat kartu kredit.

Para hacker sangat suka sekali kejahatan yang satu ini, kenapa? Karena kalau cuma nge-hack website atau deface (merubah tampilan/link website) merupakan sesuatu yang tidak ada untungnya. Dan hal ini bisa ke deteksi dan pelaku kejahatan bisa ketangkap dengan mudah kalau sites yang dia masuki memiliki TRACKER (program pelacak ip/link) atau LOG FILE (file yang mencatat aktivitas user/ip yang masuk ke website).

Kalau carding mereka bisa bebas tanpa jejak dan juga kadang-kadang setelah mendapatkan datanya, mereka sebarkan antar hacker sehingga susah dilacak orang pertama yang mencuri data kartu kredit. Kejadian baru-baru ini yaitu situs internet teroris Indonesia juga di register dari hasil carding.

Ada beberapa cara yang digunakan oleh hacker dalam mencuri kartu kredit, antara lain:

1. Paket sniffer
cara ini adalah cara yang paling cepat untuk mendapatkan data apa saja. Konsep kerjanya mereka cukup memakai program yang dapat melihat atau membuat logging file dari data yang dikirim oleh website e-commerce (penjualan online) yang mereka incar. Pada umumnya mereka mengincar website yang tidak dilengkapi security encryption atau situs yang tidak memiliki security yang bagus.

2. Membuat program spyware, trojan, worm dan sejenisnya yang berfungsi seperti keylogger (keyboard logger, program mencatat aktifitas keyboard) dan program ini disebar lewat E-mail Spamming (taruh file-nya di attachment), mirc (chatting), messenger (yahoo, MSN), atau situs-situs tertentu dengan icon atau iming-iming yang menarik netter untuk mendownload dan membuka file tersebut. Program ini akan mencatat semua aktivitas komputer anda ke dalam sebuah file, dan akan mengirimnya ke email hacker. Kadang-kadang program ini dapat dijalankan langsung kalau anda masuk ke situs yang di buat hacker atau situs porno.

3. Membuat situs phising, yaitu situs sejenis atau kelihatan sama seperti situs aslinya. contoh di Indonesia ketika itu situs klik bca (www.klikbca.com), pernah mengalami hal yang sama. situs tersebut tampilannya sama seperti klikbca tetapi alamatnya dibikin beberapa yang berbeda seperti www.clikbca.com, www.kikbca.com, dll, jadi kalau netter yang salah ketik, akan nyasar ke situs tersebut. Untungnya orang yang membuat situs tersebut katanya tidak bermaksud jahat. Nah kalau hacker carding yang buat tuh situs, siap-siap deh kartu kredit anda bakal jebol.

4. Menjebol situs e-commerce itu langsung dan mencuri semua data para pelanggannya. Cara ini agak sulit dan perlu pakar hacker atau hacker yang sudah pengalaman untuk melakukannya. Pada umumnya mereka memakai metode injection (memasukan script yang dapat dijalankan oleh situs/server) bagi situs yang memiliki firewall. Ada beberapa cara injection antara lain yang umum digunakan html injection dan SQL injection. Bagi situs yang tidak memiliki security atau firewall, siap-siaplah dikerjain abis-abisan.
Ada beberapa cara lagi yang dilakukan para hacker, tapi cara-cara di atas adalah cara yang paling umum dilakukan hacker untuk carding.

by vrman
read more “Cara seorang Hacker Mencuri Data Kartu Kredit/ Debit”

Sabtu, 27 Maret 2010

Tips Mempercepat Download pada Mozilla Firefox

Artikel ini sebenarnya ga sengaja dapet waktu lagi browsing disalah satu website hacker yang dah punya nama di Indo. nah, liat2 artikelnya kayaknya ada salah satu artikel dari blogger yang punya nama mattsykes. Sepertinya perlu banget dicoba dan perlu disebarluaskan. hmmmm........... saya rasa cukup menarik deh.

== neh artikelnya  ==

TIPS MEMPERCEPAT DOWNLOAD MOZILLA

1. Silahkan buka browser firefox, kemudian ktikkan about:config pada adress bar.
2. Halaman konfigurasi firefox akan terbuka, klik yes atau ok jika ada peringatan untuk hati hati mengubah pengaturan pada halaman tersebut.
3. Pada filter search bar di halaman konfigurasi, ketikkan network.http.pipelining dan pastikan valuenya sudah diset dengan nilai true, jika masih false double klik (klik ganda) untuk mengubahnya menjadi true.
4. Kembali ke filter search bar, ketikkan network.http.pipelining.maxrequests, double klik pada opsi ini dan ubah nilainya (value) menjadi 8.
5. Kembali ke filter search bar, ketikkan network.http.proxy.pipelining, double klik untuk merubah valuenya menjadi true.
6. Kembali ke filter search bar, ketikkan network.dns.disableIPv6, double klik untuk merubah nilainya menjadi true.
7. Klik kanan di halaman konfigurasi tersebut dimanapun terserah, pilih new –> boolean. Ketikkan content.interrupt.parsing pada popup windows yang muncul kemudian klik OK. Ketika prompt untuk pilihan muncul, pilih true.
8. Kembali klik kanan halaman konfigurasi, pilih new –> integer. Ketikkan content.max.tokenizing.time. Pada prompt value yang muncul masukkan nilai 2250000.
9. Kembali klik kanan halaman konfigurasi, pilih new –> integer. Ketikkan content.notify.interval. Masukkan nilai 750000 pada prompt value yang muncul.
10. Kembali klik kanan halaman konfigurasi, pilih new –> boolean. Ketikkan content.notify.ontimer. Pilih true untuk isian prompt value yang muncul.
11. Kembali klik kanan halaman konfigurasi, pilih new –> integer. Ketikkan content.notify.backoffcount. Pada prompt value yang muncul isikan value 5.
12. Kembali klik kanan halaman konfigurasi, pilih new –> integer. Ketikkan content.switch.threshold. Isikan nilai 750000 pada prompt integer value yang muncul.
13. Kembali klik kanan pada halaman konfigurasi, pilih new –> integer. Ketikkan nglayout.initialpaint.delay. Isikan nilai 0 pada prompt isian nilai yang muncul.
14. Terakhir, restart firefox kamu.

Settingan tambahan (optional)

browser.tabs.showSingleWindowModePrefs : true
network.http.max-connections : 64
network.http.max-connections-per-server : 20
network.http.max-persistent-connections-per-proxy : 10
network.http.max-persistent-connections-per-server : 4
network.http.request.timeout : 300
network.http.request.max-start-delay = 0
network.http.proxy.version = 1.0

ditambah idm dan beberapa ads-ons ,bisa nyampe 150 Kbps

MANTAP KAN...................???????????????
read more “Tips Mempercepat Download pada Mozilla Firefox”

Kamis, 25 Maret 2010

Sediaan Topikal == Salep==

hhhmmmmmmmmmm salep . . . . .
coba kita bahas ya . . . .
Pengertian Salep

Sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lender.Salep tidak boleh berbau tengik.

Suatu dasar salep yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
1.Tidak menghambat proses penyembuhan luka/penyakit
pada kulit tersebut.
2.Di dalam sediaan secara fisik cukup halus dan kental.
3.Tidak merangsang kulit.
4.Reaksi netral, pH mendekati pH kulit yaitu sekitar 6-7.
5.Stabil dalam penyimpanan.
6.Tercampur baik dengan bahan berkhasiat.
7.Mudah melepaskan bahan berkhasiat pada bagian yang
diobati.
8.Mudah dicuci dengan air.
9.Komponen-komponen dasar salep/cream sesedikit mung-
kin macamnya.
10.Mudah diformulasikan/diracik.

Untuk memudahkan pemilihan bahan dasar salep/cream perlu diadakan peninjauan dari bermacam-macam sudut, yaitu berdasarkan : (1) Sifat dari penyakit/luka/lesi (2) Daya kerjadipermukaan kulit (proses penetrasi) dan (3) Sifat bahan
dasar salep terhadap pengaruh air.

Penggolongan Salep

Menurut konsistensinya salep dibagi menjadi :
A..Unguenta :salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega,tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga.

B.Cream:salep yang banyak mengandung air,mudah diserap kulit.suatun tipe yang dapat dicuci dengan air
C.Pasta:suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk).Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diberi

D.Cerata:suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggim lilin, sehingga konsistensinya lebih keras.

E.Jelly:suatu salep yang lebih halus.Umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran mukosa sebagai pelicin atau basis.

Menurut Efek Terapinya,salep dibagi atas:
A.Salep Epidermic(Salep Penutup)
Digunakan pada permukaaan kulit yang berfungsi hanya untuk melindungi kulit dan menghasilakn efek lokal, karena bahab obat tidak diabsorbsi. Misal :
golongan hidrokarbon (vaseline), golongan wax, golongan silikon, dsb.

B.Salep Endodermic
Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsorbsi sebagian. Misal :golongan minyak tumbuh-tumbuhan, lanolin dsb.

C.Salep Diadermic(Salep Serap)
Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan karena diabsorbsi seluruhnya, misalnya pada salep yang mengandung senyawa Mercuri,Iodida,Belladonnae.Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleun cacao Contoh daridasar salep yang berbentuk emulsi dan dapat terabsorpsi
jauh ke dalam kulit ialah : golongan polyethylene glycol,golongan ester dari alcohol polyvalent dll.


Menurut Dasar Salepnya,salep dibagi atas :
A.Salep hydrophobic:Salep dengan bahan dasar berlemak,misalnya campuran dari lemak-lemak,minyak lemak,malam yang tak tecuci dengan air

B.Salep Hydrophilic:Salep yang kuat menarik air,biasanya dasar salep tipe o/w atau seperti dasar hydrophobic tetapi konsistensinya lebih lembek,kemungkinan juga tipe w/o antara lain campuran sterol dan ptrolatum

Bahan-bahan dasar salep :

a. Dasar salep berminyak :

1. Golongan lemak dan minyak lemak jemih misal :minyak zaitun, minyak biji kapuk dan minyak binatang.Dasar salep ini bermanfaat karena selain tidak mengikat air, ia juga dapat mencegah penguapan air di permukaankulit, sehingga kulit tidak menjadi kering dan tidak mudah pecah-pecah.
2. Golongan hidrokarbon, terdiri dari senyawa gugus-C-H-,. Keuntungan golongan hidro-karbon ini ialah tidak mudah tengik atau rusak dibandingkan dengan golongan lemak dan minyak lemak.
Dasar salep hidrokarbon, yaitu terdiri antara lain
a. Vaselin putih
b. Vaselin kuning
c. Campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning
d. Paraffin encer
e. Paraffin padat
f. Jelene
g. Minyak tumbuh-tumbuhan
h. WAX


3. Golongan silikon, adalah golongan polimer sintetikyang struktur dasarnya bukan karbon, melainkan rantaisilikat dan oksigen (-O-Si-O-Si-O). Contoh
Methyl-Phenyl-polysiloxane, Dimethylpoly-siloxane.Golongan ini banyak dipakai di dalam bidang kosmetikmisalnya dalam sun-tan lotion, hair spray dan shave lotion,
untuk melindungi kulit dengan membentuk suatu film diatas permukaan kulit dan menjaga kelembaban kulit sehinggatetap halus.Keburukan dasar salep ini adalah sukar dibersihkan darikulit dan pakaian karena tidak mudah dicuci dengan air.

b. Dasar salep pengabsorpsi :
Istilah absorpsi tersebut menyatakan bahwa dasar salep ini mempunyai sifat hidrofil atau dapat mengikat air. Walaupun sebenarnya bahan dasar salep tersebut adalah bahan yang tidak mengandung air, tetapi karena sifatnya dapatmengikat air; akibatnya ia dapat membentuk emulsi air dalam minyak. Pada umumnya bahan-bahan tersebut merupakan campuran dari sterol-sterol binatang dengan senyawahidrokarbon. Keuntungan dasar salep ini, walaupun masih mempunyai sifat-sifat lengket yang kurang menyenangkan,tetapi mempunyai sifat yang lebih mudah tercuci dengan air dibandingkan dasar salep berminyak. Kekurangan dasar salepini ialah kurang tepat bila dipakai sebagai pendukung bahan-bahan antibiotik dan bahan-bahan lain yang kurang stabildengan adanya air. Contoh : Lanolin, ester lanolin, campuran steroid dan triterpene alkohol dll.

c. Dasar salep emulsi (cream) :
Golongan ini merupakan dasar salep yang hidrofil yangbersifat mudah dicuci dengan air. Bahan dasar salep emulsi ni sebagian besar terdiri dari golongan poly-alkohol, polyethylene dan lain-lain dengan penambahan suatu zat emul-gator. Dasar salep ini berbentuk cream yang lebih lunak danlebih halus dari pada dasar salep pengabsorpsi.
Di dalam dasar salep emulsi (cream) ini selain minyak, airdan emulgator, diperlukan pula suatu zat humectant yaituzat yang dapat melindungi air dari proses penguapan, sehinggadi dalam penyimpanan konsistensi tetap stabil seperti semula.
Contoh zat humectant adalah gliserin dan propylene glycol.Di dalam dunia kosmetik, dasar salep emulsi ini banyakdigemari karena mempunyai sifat-sifat tidak lengket, mudah icuci, halus, lunak dan sejuk di kulit, sesuai untuk perawatan

d. Dasar salep terlarut dalam air :
Bahan polyethylene glycol adalah bahan yang seringdigunakan untuk membuat dasar salep golongan ini. Formula umum polymer sebagai berikut : HO.CH
2-(CH2.O.CH2)n- CH2. OH. Semakin panjang rantainya semakin inggi berat molekulnya (B.M. ).BM tersebut menentukan bentuk/konsistensi bahan ini, BM
yang rendah berbentuk cair sedangkan BM yang tinggi berbentuk padat. Seringkali pula digabung dua jenis polyethyleneglycol untuk membentuk dasar salep ini. Gabungan antara BM yang rndah dengan BM yang tinggi, menghasilkan salep
yang halus dan mencair bila dipergunakan pada permukaankulit.Keuntungan bahan polyethylene glycol ini cukup banyak,salah satu di antaranya adalah meskipun salep polyethylene gycol mengandung sejumlah besar bahan berbentuk kristal,
bahan ini tidak terasa bila dioleskan pada kulit.
read more “Sediaan Topikal == Salep==”

Sabtu, 20 Maret 2010

ISPA -- Infeksi Saluran Pernafasan Akut --

APA SEH ISPA itu???

Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dimana pengertiannya sebagai berikut :
1. Infeksi
Adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan
Adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
3. Infeksi Akut
Adalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari. batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.



ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru – paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract). Sebagian besar dari infeksi saluran pernafasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian. Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu :
·         ISPA non- Pneumonia : dikenal masyarakat dengan istilah batuk pilek
·         Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lain seperti kesukaran bernapas, peningkatan frekuensi nafas (nafas cepat).
Faktor Pendukung Penyebab ISPA
  1. Kondisi Ekonomi
Keadaan ekonomi yang belum pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan berdampak peningkatan penduduk miskin disertai dengan kemampuannya menyediakan lingkungan pemukiman yang sehat mendorong peningkatan jumlah Balita yang rentan terhadap serangan berbagai penyakit menular termasuk ISPA. Pada akhirnya akan mendorong meningkatnya penyakit ISPA dan Pneumonia pada Balita.
  1. Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar mendorong peningkatan jumlah populasi Balita yang besar pula. Ditambah lagi dengan status kesehatan masyarakat yang masih rendah, akan menambah berat beban kegiatan pemberantasan penyakit ISPA.
  1. Geografi
Sebagai daerah tropis, Indonesia memiliki potensi daerah endemis beberapa penyakit infeksi yang setiap saat dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Pengaruh geografis dapat mendorong terjadinya peningkatan kaus maupun kemaian penderita akibat ISPA. Dengan demikian pendekatan dalam pemberantasan ISPA perlu dilakukan dengan mengatasi semua faktor risiko dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
  1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS merupakan modal utama bagi pencegahan penyakit ISPA. Perilaku bersih dan sehat tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya dan tingkat pendidikan penduduk. Dengan makin meningkatnya tingkat pendidikan di masyarakat diperkirakan akan berpengaruh positif terhadap pemahaman masyarakat dalam menjaga kesehatan Balita agar tidak terkena penyakit ISPA yaitu melalui upaya memperhatikan rumah sehat dan lingkungan sehat.
  1. Lingkungan dan Iklim Global
Pencemaran lingkungan seperti asap karena kebakaran hutan, gas buang sarana transportasi dan polusi udara dalam rumah merupakan ancaman kesehatan terutama penyakit ISPA. Demikian pula perubahan iklim gobal terutama suhu, kelembapan, curah hujan, merupakan beban ganda dalam pemberantasan penyakit ISPA.
Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkhus dilapisi oleh membran mukosa bersilia, udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Partikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat dalam lapisan mukosa. Gerakan silia mendorong lapisan mukosa ke posterior ke rongga hidung dan ke arah superior menuju faring.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Menurut WHO, sekresi lendir atau gejala pilek terjadi juga pada penyakit common cold disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus dan atau coronavirus. Penyakit ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa jam sampai tiga hari. Sedangkan pencemaran udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran nafas bagian atas. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasannya.
Epidemiologi ISPA di Indonesia
merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi balita di Indonesia. Kriteria penderita ISPA dalam penata laksanaannya adalah balita dengan gejala batuk dan atau kesukaran bernafas. Pola tatalaksana penderita ini terdiri dari 4 bagian, yaitu :
a. Pemeriksaan
b. Penentuan ada tidaknya tanda bahaya
c. Penentuan klasifikasi penyakit
d. Pengobatan
Dalam menentukan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua kelompok, yaitu kelompok untuk umur 2 bulan sampai kurang 5 tahun dan kelompok untuk umur kurang 2 bulan.
Untuk kelompok umur 2 bulan sampai kurang 5 tahun klasifikasi di bagi atas :
·         Pneumonia berat
·         Pneumonia
·         Bukan pneumonia
b. Untuk kelompok umur kurang 2 bulan klasifikasi dibagi atas :
·         Pneumonia berat
·         Bukan pneumonia
Klasifikasi bukan pneumonia mencakup kelompok penderita balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Dengan demikian klasifikasi bukan pneumonia mencakup penyakit-penyakit ISPA lain di luar pneumonia seperti batuk pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsillitis.
Pola tatalaksana ISPA yang diterapkan dimaksudkan untuk tatalaksana penderita pneumonia berat, pneumonia, dan batuk pilek biasa. Hal ini berarti penyakit yang penanggulangannya dicakup oleh Program P2 ISPA adalah pneumonia berat, pneumonia, dan batuk pilek biasa, sedangkan penyakit ISPA lain seperti pharyngitis, tonsillitis, dan otitis belum dicakup oleh program ini. Menurut tingkatannya pneumonia di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Pneumonia berat
Berdasarkan pada adanya batuk atau kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest indrawing) pada anak usia 2 tahun – < 5 tahun. Sementara untuk kelompok usia < 2 bulan, klasifikasi pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat (fast brething), yaitu frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat pada dinding dada bagian bawah kedalam (severe chest indrawing).
1. Pneumonia
Berdasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai adanya nafas cepat sesuai umur. Batas nafas cepat (fast brething) pada anak usia 2 bulan sampai <1 tahun adalah 50 kali atau lebih permenit sedangkan untuk anak usia 1 sampai <5 tahun adalah 40 kali atau lebih per menit atau
2. Bukan Pneumonia
Mencakup kelompok penderita balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Dengan demikian klasifikasi bukan pneumonia mencakup penyakit-penyakit ISPA lain diluar pneumonia seperti batuk pilek biasa (common cold), phryngitis, tonsilitas, otitis atau penyakit ISPA non pnumonia lainnya.
Untuk tatalaksana penderita di rumah sakit atau sarana kesehatan rujukan bagi kelompok umur 2 bulan sampai < 5 tahun, dikenal pula diagnosis pneumonia sangat berat yaitu batuk atau kesukaran bernafas yang disertai adanya gejala sianosis sentral dan tidak dapat minum.

Tanda-tanda bahaya
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.

Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.
Tanda-tanda klinis
  • Pada sistem peredaran darah dan jantung : takikardia,bradikardia, hipertensi, hipotensi dan gagal jantung.
  • Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea),retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
  • Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan coma.
  • Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
Tanda-tanda laboratoris
• hypoxemia,
• hypercapnia dan
• acydosis (metabolik dan atau respiratorik) .
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun:
Tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan:
Kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing, demam dan dingin
read more “ISPA -- Infeksi Saluran Pernafasan Akut --”

Senin, 15 Maret 2010

Berbagai Macam Jenis Plastik

Plastik jenis Thermoplas (Thermoplastic Plastics) yang sering digunakan secara luas, sangat banyak sekali jumlahnya. Untuk memudahkan kita mengidentifikasi jenis plastik yang akan digunakan, biasanya terdapat kode- kode nomor dalam segitiga yang terletak pada bagian bawah/ dasar dari plastik.
            Ada 7 jenis kode yang terdapat pada plastik, yaitu:
1. PETE/PET (PolyEthylene Terephthalate)

PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik dan hampir semua botol minuman lainnya. Untuk pertekstilan, PET digunakan untuk bahan serat sintetis atau lebih dikenal dengan polyester.
PETE/PET direkomendasikan ‘hanya untuk sekali pakai’. Penggunaan berulang kali terutama pada kondisi panas akan menyebabkan melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat karsinogenik SbO3 (Antimon Trioksida) dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.
2. HDPE (High Density PolyEthylene)

HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen, pelumas, dan lain-lain. Walaupun demikian HDPE hanya direkomendasikan untuk sekali pakai, karena pelepasan senyawa SbO3(Antimon Trioksida) terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula.          
3. V atau PVC (PolyVinyl Chloride)

PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan, selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal dan botol sampo. PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang dikemas dengan plastik berbahan dapat terkontaminasi karena DEHA melebur/ lumer pada suhu -150C. DEHA juga mudah melebur jika terdapat kontak antara permukaan plastik dengan minyak.
4. LDPE (Low Density PolyEthylene)

LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. LDPE dipakai untuk tutup plastik, kantong / tas kresek dan plastik tipis lainnya. Walaupun baik untuk tempat makanan, barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 600C sangat resisten terhadap senyawa kimia.
5. PP (PolyPropylene)
Plastik jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup plastik, mainan anak, botol minum dan yang terpenting, pembuatan botol minum untuk bayi. Bahan yang terbuat dari PP memiliki sifat yang elastis, yaitu apabila ditekan akan kembali ke bentuk semula.
6. PS (PolyStyrene)
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas, dan lain-lain. Polystyrene dapat mengeluarkan bahan Styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan ini harus dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan, selain itu bahan ini sulit didaur ulang. Banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
7. OTHER 
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu : SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan sehingga merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
PC atau Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan sehingga dianjurkan untuk tidak digunakan sebagai tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya banyak botol susu yang terbuat dari PC dan sangat mungkin mengalami proses pemanasan untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
read more “Berbagai Macam Jenis Plastik”

Definisi & Pembuatan Plastik

A.  Definisi dan Pembuatan Plastik
Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi molekul- molekul kecil (monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku. Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan reaksi polimerisasi molekul- molekul kecil (monomer) yang sama , sehingga membentuk rantai panjang dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukkannya.
Plastik memiliki titik didih dan titik beku yang ragam , tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering digunakan adalah etena (C2H4), propena(C3H6), styrene(C8H8), vinil klorida, nylon dan karbonat(CO3). Plastik merupakan senyawa polimer yang penamaannya sesuai dengan nama monomernya dan diberi awalan poli-. Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer- monomer propena, namanya adalah polipropilena.
Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan.  Plastik yang memiliki ikatan karbon rantai panjang dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
B. Reaksi Plastik Dengan Panas
            Beberapa jenis plastik yang mudah meleleh, diketahui apabila lapisan polimernya meleleh, maka plastik dapat melepaskan senyawa karsinogenik SbO3 (Antimon Trioksida) dari bahan plastik. Senyawa Antimon Trioksida ini dapat terakumulasi dalam makanan/ minuman yang ada di dalam plastik. Apabila makanan/ minuman tersebut kita konsumsi maka senyawa Antimon Trioksida tersebut dapat terakumulasi di dalam tubuh. Jika hal ini dibiarkan, maka kadar Antimon Trioksida akan terus meningkat, senyawa ini dapat memicu dan menyebabkan kanker dengan mengganggu sistem koordinasi dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel menjadi tidak dapat dikendalikan dan tidak bisa berkoordinasi dengan sel- sel lain yang berada dalam satu jaringan, inilah yang dimaksud dengan kanker. Jika hal ini dibiarkan maka penyakit kanker akan semakin ganas, dan dapat membahayakan nyawa penderita.
            Selain senyawa Antimon Trioksida, beberapa plastik melepaskan senyawa Styrine (C8H8) yang merusak otak dan sistem syaraf, senyawa DEHA, Bisphenol-A, Dioksin yang sangat beracun, dan Melamin yang berbahaya.
C. Penggolongan Plastik
            Plastik digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan kemudahannya untuk dibentuk ulang, yaitu: Plastik Thermoset (Thermosetting Plastic), dan Plastik Thermoplas (Thermoplastic Plastic). Plastik Thermoset biasanya lebih keras, lebih kuat, dan tidak mudah larut dalam cairan larut, daripada Plastik Thermoplas.
Beberapa Contoh Plastik yang termasuk Thermoset:
- Phenolic                                            - Melamine                                         - Epoxy                                          
Beberapa Contoh Plastik yang termasuk Thermoplas:
- Polietilena                                         - Vynil                          - Polipropilena                         - Polikarbonat
- Polistyrine                                          - Acrylics                    - Nylon
Penggolongan plastik berdasarkan kemudahannya untuk dibentuk ulang, dinilai kurang dikenal luas oleh masyarakat. Oleh karena hal itu, maka diperlukan suatu cara yang memudahkan masyarakat untuk dapat mengenali plastik yang dipakai.
read more “Definisi & Pembuatan Plastik”

Jumat, 12 Maret 2010

Macam2 amylum dalam dunia farmakognosi

Sekarang kita coba ke materi farmakognosi................

Amylum diambil dari farinanya yaitu bentuk pati kasar ditambah air, kemudian disaring. Filtrat yang didapat kemudian diendapkan. Endapan tersebut diambil sebagai amylum setelah dikeringkan.
Yang harus diperhatikan pada pengamatan amylum yaitu : bentuk hilus, dan lamela, serta ukurannya. Secara organoleptis warnanya putih, bentuk padatan, tidak berbau, bila ditambah aqua – Iod akan berwarna biru.
  1. Amylum oryzae (Pati Beras)
Tanaman : Oryza sativa L
Familia     : Poaceae/graminae
Simplisia  : Terdiri dari butir – butir tunggal/ majemuk.
                    Bentuknya segi banyak (polygon)
                    Ukurannya 5 µm
Umumnya tidak mempunyai hilus, kadang – kadang terdapat hilus pada pembesaran kuat.
  1. Amylum Manihot (Pati Singkong)
Tanaman : Manihot utilissima
Familia     : Euphorbiaceae
Simplisia  : Terdiri dari butir – butir tunggal/majemuk
Bentuknya bulat, kadang – kadang ada bentuk seperti helm (topi baja)
Hilusnya ditengah, lamela tidak jelas. (kecuali pembesaran kuat).  Ukurannya 20 µm
  1. Amylum Solani (Pati Kentang)
Tanaman : Solanum tuberosum
Familia     : Solanaceae
Simplisia  : Terdiri dari butir – butir tunggal
                    Bentuknya oval, ukuran 100 µm
                    Hilus eksentris (dipinggir), lamela jelas


  1. Amylum Tritici (Pati Terigu/gandum)

Tanaman : Triticum vulgare
Familia     : Graminae
Simplisia  : Terdiri dari butir – butir tunggal/majemuk
Bentuknya bulat, ada yang besar 30 – 40 µm, ada yang kecil 10 – 20 µm.
Hilus dan lamela tidak jelas.
  1. Amylum Maydis (Pati Jagung)
Tanaman : Zea mays
Familia     : Graminae
Simplisia  : Terdiri dari butir – butir tunggal/majemuk
Bentuknya polygonal, ukuran 5 – 25 µm
Hilus konsentris (ditengah) dan retak, lamela sulit dilihat.
read more “Macam2 amylum dalam dunia farmakognosi”

Selasa, 09 Maret 2010

Sejarah singkat rumah sakit Fatmawati

        Bermula dari gagasan Ibu Fatmawati Soekarno yang bermaksud mendirikan Rumah Sakit Tuberkulosa Anak  untuk perawatan dan rehabilitasinya, tahun 1953 Ibu Fatmawati mendirikan Yayasan Ibu Soekamo. Melalui yayasan itu Ibu Fatmawati menggalang dana untuk pembangunan rumah sakit tersebut dengan modal dana yang dikumpulkan melalui Yayasan Ibu Soekarno dan bantuan dari Yayasan Dana Bantuan Departemen Sosial Rl, tanggal 24 Oktober 1954 pembangunan gedung rumah sakit TBC dengan nama Rumah Sakit Ibu Soekarno mulai dilaksanakan karena kesulitan dana pembangunan rumah sakit tersebut tidak dapat dilanjutkan. Oleh karena itu sejak tanggal 12 Desember 1958 terjadi penyerahan proses pembangunan dari Yayasan Ibu Soekarno kepada Departemen Kesehatan RI dengan persetujuan Yayasan Dana Bantuan Departemen Sosial RI sampai selesai dan difungsikan sebagai rumah sakit.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.21286/KEP/121 tanggal 1 April 1961 fungsi rumah sakit tersebut berubah menjadi Rumah Sakit Umum dimana penyelenggaraan, pembiayaan dan pemeliharaan rumah sakit dilaksanakan dengan anggaran Departemen Kesehatan RI. Keputusan ini berlaku mulai tanggal 15 April 1961 dan selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Rumah Sakit Fatmawati.

4.2          Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati
   
           Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati merupakan salah satu unit penunjang medis yang bertugas melaksanakan pengadaan, penyimpanan, peracikan dan pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan RSUP Fatmawati serta memberikan informasi obat kepada tim pelayanan kesehatan di RSUP Fatmawati dan pasien rawat inap ataupun rawat jalan.
Visi dan Misinya adalah :
Visi Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati adalah "Pelopor kemajuan pelayanan farmasi rumah sakit di Indonesia".
Misi Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati antara lain :
  1. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien.
  2. Bertanggung jawab atas pengelolaan farmasi rumah sakit yang efektif dan efisien.
  3. Mengembangkan farmasi klinik terutama bidang Orthopaedi dan Rehabilitasi Medik
4.3          Gudang Farmasi

         Gudang farmasi merupakan bagian dari instalasi farmasi yang berada dibawah pengawasan Wakil Kepala Instalasi 1. Tenaga kerja di gudang farmasi terdiri dari 3 orang Asisten Apoteker, 3 orang Juru Resep dan 2 orang Administrasi. Gudang farmasi memiliki 3 fungsi yaitu perencanaan, penyimpanan dan distribusi perbekalan farmasi yang dibutuhkan ruangan/poliklinik/depo farmasi di lingkungan Instalasi Farmasi. Seluruh kegiatan yang dilakukan di gudang farmasi diperiksa oleh BPK dan BPKP setiap 1 tahun sekali.
Setelah tim pengadaan memesan barang ke PBF, barang yang datang diterima oleh tim penerimaan yang bertugas memeriksa keadaan obat dari mulai kemasannya sampai obat yang ada didalamnya begitu juga dengan alat kesehatan. Selanjutnya, barang-barang tersebut disimpan dalam gudang farmasi yang memiliki 4 ruangan yaitu :
Gudang tahan api, digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar seperti formalin dan alkohol.
Gudang gas medik, digunakan untuk menyimpan oksigen yang persediaannya tidak boleh kosong, gudang ini diberi tanda "mudah meledak".
Gudang infus, digunakan untuk menyimpan cairan infus dasar yang persediaannya juga tidak boleh kosong.
Gudang obat, digunakan untuk menyimpan obat, alat kesehatan habis pakai, alat kesehatan inventaris yang disimpan berdasarkan jenis sediaan dan alpabetis
read more “Sejarah singkat rumah sakit Fatmawati”

Pengertian gudang dan penyimpanan

Menurut John Warman (2004), gudang (kata benda) adalah bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan barang dagangan. Pergudangan (kata kerja) adalah kegiatan menyimpan dalam gudang. Menurut Depkes RI melalui Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat.
Tujuan penyimpanan obat-obatan adalah :
1. Memelihara mutu obat.
2. Menghindari dari penggunaan yang tidak bertanggung jawab.
3. Menjaga kelangsungan persediaan.
4. Memudahkan pencarian dan pengawasan.
Sesuai deng an FI edisi III (1980) bahwa obat harus disimpan sehingga tercegah dari cemaran dan peruraian, terhindar dari pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Untuk obat yang mudah menguap atau terurai dan bahan obat yang mengandung bagian yang mudah menguap atau terurai harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Beberapa pengertian mengenai cara penyimpanan adalah sebagai berikut :
1. Disimpan dalam wadah terlindung cahaya berarti harus disimpan dalam wadah inaktinik.
2. Disimpan sangat terlindung dari cahaya berarti harus disimpan terlindung dari cahaya dan wadahnya masih harus dibungkus dengan kertas hitam atau kertas lain yang tidak tembus cahaya.
3. Disimpan pada suhu kamar adalah disimpan pada suhu antara 15º-30ºC.
4. Disimpan ditempat sejuk adalah disimpan pada suhu antara 5º-15ºC.
5. Disimpan ditempat dingin adalah disimpan pada suhu antara 0º-5ºC.
6. Disimpan ditempat lewat dingin adalah disimpan pada suhu -15º-0ºC.
2.2 Kegiatan penyimpanan
Sedangkan kegiatan penyimpanan meliputi :
a. Penyiapan sarana penyimpanan. Ketersediaan sarana yang ada di Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan bertujuan untuk mendukung jalannya organisasi.
b. Pengaturan Tata Ruang
Untuk mendapatkan kemudahan dalam penyimpanan, penyusunan, pencarian dan pengawasan obat maka diperlukan pengaturan tata ruang gudang dengan baik.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang gudang adalah sebagai berikut:
1. Kemudahan bergerak
a. Untuk kemudahan bergerak maka gudang dapat ditata dengan cara jangan diberikan sekat-sekat karena akan membatasi pengaturan ruangan.
b. Berdasarkan arah arus penerimaan dan pengeluaran obat, ruang gudang harus dapat ditata berdasarkan sistem :
1. Arah I/garis lurus.
2. Arus U.
3. Arus L.
c. Sirkulasi udara yang baik
Adanya sirkulasi udara yang baik akan memaksimalkan umur hidup dari obat sekaligus bermanfaat untuk membuat nyaman kondisi kerja.
Idealnya dalam gudang terdapat AC namun biayanya akan menjadi mahal untuk ruang gudang yang luas. Alternatif lain adalah menggunakan kipas angin. Apabila kipas angin belum cukup maka perlu ventilasi melalui atap (ventilator). Perlu adanya pengukur suhu diruangan instalasi farmasi.
2. Rak dan Pallet. Penempatan rak yang tepat dan penggunaan pallet akan meningkatkan sirkulasi udara dan gerakan stok obat. Penggunaan pallet memberikan keuntungan :
1. Sirkulasi udara dari bawah dan perlindungan terhadap banjir, serangan serangga (rayap).
2. Melindungi sediaan dari lembab.
3. Peningkatan efisiensi penanganan stok.
4. Dapat menampung obat lebih banyak.
5. Pallet lebih murah dari rak.
3. Kondisi penyimpanan khusus
a. Vaksin dan serum memerlukan “Cold Chain” khusus dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran listrik.
b. Narkotika dan bahan berbahaya harus di simpan dalam lemari khusus dan selalu terkunci.
c. Bahan-bahan mudah terbakar seperti alkohol, eter, dan pestisida harus disimpan dalam ruangan khusus, sebaiknya disimpan dalam bangunan khusus terpisah dari bangunan induk.
4. Pencegahan kebakaran
Perlu dihindari adanya penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti dus, karton dan lain-lain. Alat pemadam kebakaran harus diletakan pada tempat yang mudah di jangkau dan dalam jumlah yang cukup.
c. Penyusunan Stok Obat
Obat disusun menurut bentuk sediaan dan alphabetis. Untuk memudahkan pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Gunakan prinsip First In First Out (FIFO) dan Firs Expired First Out (FEFO) dalam penyusunan obat yaitu obat yang masa kadaluwarsanya lebih awal atau yang diterima lebih awal harus digunakan lebih awal sebab umumnya obat yang dating lebih awal biasanya juga diproduksi lebih awal dan umurnya relative lebih tua dan masa kadaluwarsanya mungkin lebih awal.
2. Susun obat dalam kemasan besar diatas pallet secara rapi dan teratur. Untuk obat kemasan kecil dan jumlahnya sedikit disimpan dalam rak dan pisahkan obat dalam dengan obat-obatan untuk pemakaian luar dengan memperhatikan keseragaman nomor batch.
3. Gunakan lemari khusus untuk menyimpan Narkotika dan Psikotropika.
4. Simpan obat yang stabilitasnya dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya dan kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai.
5. Cantumkan nama masing-masing obat pada rak dengan rapi.
6. Apabila persediaan obat cukup banyak, maka biarkan obat tetap dalam box masing-masing, ambil seperlunya.
7. Obat-obatan yang mempunyai batas waktu pemakaian perlu dilakukan rotasi stok, obat tersebut tidak selalu dibelakang sehingga obat dapat dimanfaatkan sebelum masa kadaluwarsa.
d. Pengamatan mutu obat
Mutu obat yang disimpan diruang penyimpanan dapat mengalamai perubahan baik karena faktor fisik maupun kimiawi. Jika dari pengamatan visual dapat ditetapkan dengan cara organoleptik, harus dilakukan sampling untuk diuji di laboratorium.
Obat dan persediaanya mahal dan sangat berharga. Oleh karena itu perlu perhatian dalam penyimpanannya agar tidak rusak, karena apabila rusak maka khasiat yang dikandungnya dapat menurun bahkan dapat berakibat fatal bagi penderitanya
read more “Pengertian gudang dan penyimpanan”