Selamat Datang di Blog ku..... Kalo Mau Dapet Duit Klik Banner Buat Gabung!!! Posisinya Paling Bawah ya.....

Selasa, 09 Maret 2010

Sejarah singkat rumah sakit Fatmawati

        Bermula dari gagasan Ibu Fatmawati Soekarno yang bermaksud mendirikan Rumah Sakit Tuberkulosa Anak  untuk perawatan dan rehabilitasinya, tahun 1953 Ibu Fatmawati mendirikan Yayasan Ibu Soekamo. Melalui yayasan itu Ibu Fatmawati menggalang dana untuk pembangunan rumah sakit tersebut dengan modal dana yang dikumpulkan melalui Yayasan Ibu Soekarno dan bantuan dari Yayasan Dana Bantuan Departemen Sosial Rl, tanggal 24 Oktober 1954 pembangunan gedung rumah sakit TBC dengan nama Rumah Sakit Ibu Soekarno mulai dilaksanakan karena kesulitan dana pembangunan rumah sakit tersebut tidak dapat dilanjutkan. Oleh karena itu sejak tanggal 12 Desember 1958 terjadi penyerahan proses pembangunan dari Yayasan Ibu Soekarno kepada Departemen Kesehatan RI dengan persetujuan Yayasan Dana Bantuan Departemen Sosial RI sampai selesai dan difungsikan sebagai rumah sakit.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.21286/KEP/121 tanggal 1 April 1961 fungsi rumah sakit tersebut berubah menjadi Rumah Sakit Umum dimana penyelenggaraan, pembiayaan dan pemeliharaan rumah sakit dilaksanakan dengan anggaran Departemen Kesehatan RI. Keputusan ini berlaku mulai tanggal 15 April 1961 dan selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Rumah Sakit Fatmawati.

4.2          Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati
   
           Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati merupakan salah satu unit penunjang medis yang bertugas melaksanakan pengadaan, penyimpanan, peracikan dan pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan RSUP Fatmawati serta memberikan informasi obat kepada tim pelayanan kesehatan di RSUP Fatmawati dan pasien rawat inap ataupun rawat jalan.
Visi dan Misinya adalah :
Visi Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati adalah "Pelopor kemajuan pelayanan farmasi rumah sakit di Indonesia".
Misi Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati antara lain :
  1. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien.
  2. Bertanggung jawab atas pengelolaan farmasi rumah sakit yang efektif dan efisien.
  3. Mengembangkan farmasi klinik terutama bidang Orthopaedi dan Rehabilitasi Medik
4.3          Gudang Farmasi

         Gudang farmasi merupakan bagian dari instalasi farmasi yang berada dibawah pengawasan Wakil Kepala Instalasi 1. Tenaga kerja di gudang farmasi terdiri dari 3 orang Asisten Apoteker, 3 orang Juru Resep dan 2 orang Administrasi. Gudang farmasi memiliki 3 fungsi yaitu perencanaan, penyimpanan dan distribusi perbekalan farmasi yang dibutuhkan ruangan/poliklinik/depo farmasi di lingkungan Instalasi Farmasi. Seluruh kegiatan yang dilakukan di gudang farmasi diperiksa oleh BPK dan BPKP setiap 1 tahun sekali.
Setelah tim pengadaan memesan barang ke PBF, barang yang datang diterima oleh tim penerimaan yang bertugas memeriksa keadaan obat dari mulai kemasannya sampai obat yang ada didalamnya begitu juga dengan alat kesehatan. Selanjutnya, barang-barang tersebut disimpan dalam gudang farmasi yang memiliki 4 ruangan yaitu :
Gudang tahan api, digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar seperti formalin dan alkohol.
Gudang gas medik, digunakan untuk menyimpan oksigen yang persediaannya tidak boleh kosong, gudang ini diberi tanda "mudah meledak".
Gudang infus, digunakan untuk menyimpan cairan infus dasar yang persediaannya juga tidak boleh kosong.
Gudang obat, digunakan untuk menyimpan obat, alat kesehatan habis pakai, alat kesehatan inventaris yang disimpan berdasarkan jenis sediaan dan alpabetis

Artikel terkait dengan kategori ini:



1 comments:

wahyu blog mengatakan...

mantap ga infonya . . . . . .

sedot buat tambahan info

Posting Komentar